Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena logam mulia itu tertekan oleh penguatan dolar AS usai pengumuman kebijakan penurunan suku bunga bank sentral AS, The Fed.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,00 dolar AS atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 1.420,4 dolar AS per ounce.
Emas berjangka memperpanjang penurunan mereka ke sesi perdagangan elektronik setelah Federal Reserve AS mengurangi suku bunga utamanya seperempat poin, seperti yang diperkirakan pasar.
Federal Reserve pada Rabu (31/7/2019) menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global 2008, di tengah peningkatan kekhawatiran atas ketegangan perdagangan, ekonomi global yang melambat, dan tekanan inflasi yang diredam.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga The Fed, memangkas target untuk suku bunga acuan federal fund rate (FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran 2,00 persen hingga 2,25 persen setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari, sejalan dengan harapan pasar.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,21 persen menjadi 98,26 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 15,3 sen atau 0,92 persen, menjadi menetap pada 16,405 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 6,3 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 878,9 dolar AS per ounce.
Baca juga: Ekspektasi penurunan suku bunga Fed angkat harga emas berjangka
Baca juga: Emas berjangka sedikit lebih tinggi jelang pertemuan Federal Reserve
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019