"Kasus kita per Juni 2019 di Kota Jayapura sebanyak 6.765 kasus HIV/AIDS yang sudah ditemukan," kata dr Ni Nyoman Sri Antari, di Jayapura, Rabu.
Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, mereka yang tertulari HIV/AIDS dari temuan 6.675 kasus yang ditemukan itu terlaporkan meninggal dunia sebanyak 350 orang.
"Ini yang terlaporkan, memang ada yang tidak terlaporkan, apakah sudah meninggal atau memang sudah pindah karena Kota Jayapura banyak orang dari berbagai daerah yang datang ke sini melakukan tes HIV kemudian mendapat obat pulang ke daerahnya, nah itu yang harus kita perbaiki jejaringnya," ujarnya pula.
Baca juga: 2.299 warga Papua meninggal terinfeksi HIV/AIDS
Untuk Kota Jayapura, kata dia, dengan kasus ini baru mencapai 56 persen yang mendapatkan pengobatan. Kasus yang benar-benar menjadi konsen yaitu kasus ibu hamil.
"Ibu hamil cukup banyak, jadi begitu hamil harus tes kalau positif HIV maka sebenarnya wajib kita lakukan pengobatan supaya mencegah jangan sampai terjadi infeksi baru tertular pada bayinya," katanya lagi.
Pihaknya baru mencapai 80 persen, sehingga harus bekerja keras, karena ibu hamil yang seharusnya 100 persen, sehingga kasus untuk anak masih ada sembilan bayi yang positif HIV/AIDS.
"Anak di bawah usia empat tahun itu kita temukan sembilan positif HIV/AIDS karena keterlambatan pemberian ARV yang sebenarnya untuk ibu hamil sebagai pencegahan penularan dari ibu positif HIV kepada bayinya, itu yang sebenarnya paling mudah untuk mencegah infeksi baru," ujarnya lagi.
Ia menambahkan, hal itu yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk Dinas Kesehatan Kota Jayapura dalam penanganan penularan HIV/AIDS ini.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019