Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten optimistis sektor pariwisata di daerah ini dapat dijadikan sebagai program unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menyerap lapangan pekerjaan.
"Kita mendorong sektor pariwisata dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat juga pendapatan asli daerah (PAD)," kata Kepala Bagian Humas Sekertariat Daerah Pemerintah Kabupaten Lebak Eka Prasetiawan saat dihubungi di Lebak, Rabu.
Selama ini, potensi destinasi wisata di Kabupaten Lebak memiliki 200 objek wisata yang memiliki nilai jual dan mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
Dari 200 potensi destinasi wisata itu di antaranya wisata alam pesisir pantai di antaranya Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, Pantai Cibobos, Pantai Binuangeun, Pantai Suka Hujan, Pantai Cihara dan Pulau Manuk.
Selain itu juga wisata pemandian air panas, air terjun, arung jeram, pegunungan kaki kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), goa dan hutan meranti Kaolotan Karang serta wisata "negeri di atas awan".
Destinasi wisata budaya kehidupan masyarakat Badui juga budaya Kaolotan Banten Kidul.
Para wisatawan bisa langsung melihat keseharian warga Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar yang amat bergantung pada alam dan menolak modernisasi.
Wisatawan juga bisa menyaksikan kegiatan-kegiatan adat yang dilaksanakan masyarakat Kaolotan Banten Kidul, seperti acara "seren tahun" dan sedekah bumi.
Selanjutnya wisata buatan di Kota Rangkasbitung, terdapat wisata Rancalintah, Wisata Museum Multatuli dan Wisata Air BIM di Desa Rangkasbitung Timur.
"Destinasi wisata di Lebak memiliki keunggulan dengan panorama alamnya sangat indah dan unik," ujarnya.
Destinasi wisata menjadi unggulan daerah itu komitmen kebijakan Bupati Iti Octavia Jayabaya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 mengembangkan sektor pariwisata.
Sebab, sektor pariwisata memiliki dampak luas terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Prospek pengembangan pariwisata didukung kemudahan akses lalu lintas dengan dioperasikan jalan tol Serang-Panimbang.
Pembangunan jalan tol tersebut mempermudah akses wisatawan domestik dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) akan mengunjungi destinasi wisata Lebak.
Selain itu juga beroperasinya Commuterline dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Rangkasbitung.
"Kami yakin destinasi wisata mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya menjelaskan.
Kehadiran destinasi wisata dipastikan melahirkan klaster-klaster ekonomi masyarakat, seperti pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh dan berkembang.
Produk UKM itu di antaranya produk unggulan daerah, seperti gula semut, aneka makanan olahan, pisang sale, anyaman bambu dan souvenir serta pengolalan ikan.
Produk UKM itu, kata dia, pengunjung wisatawan itu jika kembali ke daerah asalnya, bisa membawa makanan oleh-oleh khas unggulan Lebak.
Apabila, UKM itu tumbuh dan berkembang dipastikan ekonomi masyarakat meningkat juga menyerap lapangan pekerjaan dan dapat mengantisipasi urbanisasi.
"Kami berharap lima tahun ke depan sektor pariwsata menjadikan unggulan daerah khusus meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Baca juga: Keistimewaan budaya Badui di mata turis asing
Baca juga: Indef sarankan Menteri Pariwisata baru diisi sosok milenial
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019