Jakarta, 8 April 2008 (ANTARA) - Setelah memberikan 32.000 paket bantuan sembako kepada nelayan di Jakarta, Bekasi dan Karawang pada tanggal 23 Maret 2008, BRI kembali memberikan bantuan 6000 paket bantuan sembako kepada nelayan di Indramayu (3.000 paket) pada tanggal 8 April 2008 dan Pekalongan (3.000 paket) pada tanggal 9 April 2008. Pemberian bantuan tersebut diserahkan oleh Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono di Eretan Indramayu dan Pekalongan. Pemberian bantuan tersebut merupakan wujud dan respons langsung BRI bekerjasama dengan Departemen Kelautan dan Perikanan RI atas himbauan Presiden RI untuk memperhatikan kepentingan dan keperluan pangan rakyat miskin khususnya rakyat yang menjadi korban bencana alam termasuk nelayan-nelayan yang tidak melaut karena adanya gelombang besar. Sembako yang diberikan BRI dapat diibaratkan sebagai "ikan" yang diberikan kepada nelayan yang memang sangat membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya saat ini, namun bukan berarti BRI hanya memberikan "ikan" tanpa memberikan "kail"-nya. Upaya BRI memberikan "Kail" kepada nelayan diwujudkan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kupedes dengan plafon di bawah Rp.5 juta. KUR adalah kredit dengan pola penjaminan oleh PT Askrindo dan Perum Saran Pembina Usaha, yang ditujukan bagi nasabah yang layak dibiayai (feasible) tetapi tidak bankable. KUR Kupedes yang digagas BRI sejak Februari 2008 lalu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat hingga tingkat desa dan kecamatan termasuk para nelayan. Hingga saat ini pencairan KUR BRI telah mencapai Rp.1,02 triliun; dari jumlah tersebut Rp.373 miliar di antaranya tersebar kepada 94.377 debitur dengan plafon di bawah Rp.5 juta (KUR Kupedes). Informasi lebih lanjut mengenai BRI dapat diakses melalui www.bri.co.id PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Corporate Secretary Hartono Sukiman Tel. 021 5751966 Fax.021 5700916
Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008