Kairo (ANTARA News) - Sedikitnya 111 orang dirawat di rumah sakit akibat cedera yang mereka derita selama kerusuhan yang berlanjut dari Ahad hingga Senin pagi di bagian utara Mesir, demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA, Senin.Menteri Kesehatan Mesir Hatem el-Gabali pada Senin pergi ke kota el-Mahala el-Kobra di gubernuran Gharbiya, sekitar 100 kilometer di sebelah utara ibukota negeri tersebut, Kairo, untuk mengetahui kondisi para korban dalam kerusuhan itu, demikian antara lain isi pernyataan Kementerian Kesehatan.Kebanyakan korban cedera, termasuk sejumlah personil keamanan, sekarang berada dalam kondisi stabil, katanya dikutip Xinhua. Di kota kecil di bagian utara Mesir tempat pemogokan yang sudah direncanakan oleh pekerja pabrik tekstil terbesar di Mesir, Misr Spinning and Weaving Company, digagalkan Ahad, tapi perusuh melemparkan batu ke arah bangunan pertokoan dan bank serta membakar satu pos polisi serta furnitur sekolah, kata satu sumber keamanan sebagaimana dikutip MENA. Polisi terpaksa menggunakan gas airmata untuk membubarkan kerumuan pemrotes, setelah berulangkali memperingatkan pemrotes agar berhenti menyabot kegiatan warga tapi tak mendapat tanggapan, kata sumber tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya. Sebagian orang, termasuk perusuh, warga sipil dan personil polisi, cedera selama proses itu, tambah sumber tersebut. Kanselir Jaksa Agung Mesir Abdel-Meguid Mahmoud, Senin petang, memeriksa daerah itu --yang telah menjadi ajang kerusuhan. Sebagian mesin anjungan tunai mandiri di jalan-jalan tersebut rusak. Dua bangunan sekolah juga dibakar dan 40 komputer dicuri serta dirusak. Mahmoud mendesak dilakukannya penyelidikan terhadap 155 tersangka yang ditangkap selama kerusuhan itu dan mendengarkan keterangan dari saksi mata serta korban cedera. Sementara itu, beberapa saki mata mengatakan kerusuhan baru terjadi lagi Senin untuk hari kedua berturut-turut dan makin banyak orang cedera dalam konflik dengan personil polisi anti-huru-hara. Pada Ahad, pemerintah Mesir juga menggagalkan rencana bagi pemogokan umum untuk memprotes kenaikan harga di seluruh negara Arab berpenduduk padat itu. menurut laporan media Barat, sebanyak 100 orang ditangkap di Mesir karena dugaan peran mereka di balik seruan bagi pemogokan umum di negeri tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008