"Melalui anak usaha PT Diamond Development Indonesia, kami menjalin kerja sama dengan PT Sirius Surya Sentosa untuk bersama-sama membangun apartemen di kawasan industri MM 2100," kata Managing Director Mitsubishi Corporation Indonesia, Kenji Shimazaki, di Jakarta, Rabu.
Kenji juga mengatakan dalam kerja sama ini, Mitsubishi Corporation Indonesia berkontribusi sebesar 49 persen, sedangkan 51 persen sisanya PT Sirius Surya Sentosa
Kenji mengatakan kedua perusahaan sepakat membentuk anak usaha PT Vasanta Diamond Development untuk mengembangkan superblok Vasanta Innopark yang di dalamnya terdapat apartemen, mal, kantor, hotel, dan ruko.
Mistsubishi sebelumnya juga terlibat dalam pembangunan apartemen di superblok Orange County di kawasan industri Lippo Cikarang.
Sedangkan CEO PT Sirius Surya Sentosa Erick Wihardja melaporkan tingginya minat ekspatriat terlihat dari penjualan dua tower apartemen yang telah mencapai 80 persen, sebagian besar pembeli merupakan perusahaan di MM 2100 dan sekitar kawasan.
"Banyak dari ekspatriat asal Jepang itu tinggal untuk jangka pendek, sehingga dengan kehadiran apartemen tersebut, pihak perusahaan akan sangat diuntungkan karena lokasinya masih di dalam kawasan," kata Erick.
"Kalau sebelumnya ekspatriat itu banyak yang tinggalnya tersebar, bahkan ada yang sampai ke Jakarta. Dengan adanya hunian ini akan membuat perusahaan semakin efisen," ujar Erick.
Baca juga: Lippo Karawaci gandeng Toyota Tsusho membangun apartemen di Cikarang
Erick juga mengungkapkan dengan menggandeng Mitsubishi setidaknya mereka memahami desain bangunan termasuk fasilitas yang dibutuhkan bagi ekspatriat.
Erick juga menyampaikan keseluruhan proyek superblok itu, untuk dua tower apartemen telah mencapai lantai 14, sedangkan untuk ruko masih dalam tahap fondasi.
Terkait tingginya jumlah ekspatriat dibenarkan Presiden Direktur PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Yoshihiro Kobi selaku pengelola kawasan industri MM 2100.
"Di dalam kawasan MM 2100 sekarang ini terdapat 364 perusahaan serta ekspatriat yang berkerja di dalamnya terdapat 4.000 orang, ditambah 130.000 karyawan yang tentunya membutuhkan hunian," ujar Yoshihiro.
Menurut Yoshihiro dari jumlah eskpatriat tersebut sebanyak 60 persen dari Jepang, sedangkan sisanya berasa dari Korea dan negara-negara lain.
Sedangkan untuk kawasan Cikarang, menurutnya, terdapat 4.000 perusahaan nasional dan multinasional dengan jumlah ekspatriat 22.000 orang terdiri dari 62 persen Jepang, 32 persen Korea, serta 6 persen dari negara-negara lain, serta tenaga kerja lokal sebanyak 1,5 juta sampai 2 juta orang.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019