New York (ANTARA News) - Lembaga nirlaba Indonesia Relief-USA, yang berbasis di Washington, D.C. secara resmi ditetapkan sebagai pengelola dana bantuan yang dihimpun terutama dari masyarakat Indonesia di Amerika Serikat bagi penanganan dampak bencana alam di Indonesia. Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington, Harris Iskandar, yang dihubungi ANTARA di New York, Minggu, kewenangan pengelolaan dana kepada Indonesia Relief-USA secara resmi telah diberikan pada Sabtu (5/4) di Washington. Pada kesempatan tersebut, Dubes Indonesia untuk AS, Sudjadnan Parnohadiningrat menyerahkan hasil pengumpulan dana dari masyarakat sebesar 133.424 dolar AS kepada ketua Indonesia Relief-USA, Amang Sukasih. Sebelumnya, pengelolaan dana tersebut dilakukan oleh KBRI Washington DC melalui program Indonesia Relief -- yang diketuai oleh Harris Iskandar -- dengan menghimpun sumbangan masyarakat khususnya Indonesia di AS untuk diteruskan kepada korban bencana tsunami di Indonesia sejak tahun 2004. Seiring dengan penyerahan dana, Sudjadnan meminta agar lembaga swadaya masyarakat yang dikelola oleh komunitas Indonesia itu menjalankan kegiatan secara transparan, profesional dan akuntabel. Sementara itu, Ketua Indonesia Relief-USA, Amang Sukasih, kepada ANTARA mengatakan bahwa dana yang telah diterima pihaknya akan disalurkan ke daerah bencana melalui program pasca-bencana terutama di tiga bidang, yaitu pendidikan, kesehatan dan sosial. Sebagian dana sumbangan yang terkumpul pada tahun 2004 itu telah disalurkan ke Aceh, termasuk untuk menyediakan beberapa bus sekolah di Banda Aceh. Selain itu, seperti yang diungkapkan Amang, dana yang dulu terkumpul juga telah dipakai untuk membangun kembali satu sekolah SD di Bantul yang hancur ketika gempa di Yogyakarta dan sekitarnya terjadi pada 2006. Ketika ditanya soal pengelolaan lembaga secara profesional dan akuntabel, Amang mengatakan pihaknya telah menempuh berbagai langkah untuk memastikan unsur-unsur transparansi tersebut terpenuhi. Indonesia Relief-USA, yang telah secara resmi terdaftar di AS sejak September 2007, antara lain telah menjalankan proses mendapatkan nomor identifikasi pajak; mengikuti berbagai pelatihan soal hukum perpajakan di AS; serta menunjuk akuntan publik bersertifikat untuk melakukan audit terhadap lembaga. Soal strategi penggalangan dana, Amang mengatakan pihaknya berupaya menjaring donatur antara lain melalui surat, pengumuman, dan penjualan barang-barang bekas oleh komunitas Indonesia. "Itu untuk skala kecil. Skala besarnya, meminta hibah kepada yayasan-yayasan yang ada Amerika Serikat juga menggelar pagelaran budaya," kata Amang. Acara penyerahan dana kepada Indonesia Relief-USA itu diwarnai dengan Konser Dangdut Amal, yang menampilkan band musik dangdut Dangdut Cowboys yang personilnya berkewarganegaraan Amerika dan beberapa artis AS pemenang lomba musik dangdut khusus untuk warga AS, Dangdut in America. Acara tersebut juga menampilkan seniman Sunda yang datang dari Idnonesia, yaitu pengarang lagu Sunda Nano Suratno, penyanyi Rita Tila, serta penari Jaipongan Ening Rumbini. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008