Gorontalo (ANTARA News) - Setelah menyerang Kantor Panwaslu Kota Gorontalo dan menduduki Kantor Walikota, ribuan pendukung pasangan calon walikota dan wakilnya, A.W Thalib-Yani Suratinoyo (WAHYU), mengepung rumah dinas Gubernur Gorontalo.
Massa membakar ban bekas di depan halaman rumah dinas yang telah dijaga ketat oleh kepolisian, Brimob dan TNI.
"Kami melakukan aksi ini karena Gubernur telah berbohong dengan menyampaikan kepada pemerintah pusat bahwa situasi di Kota Gorontalo aman-aman saja," kata Jasman Abjul, salah seorang koordinator lapangan aksi tersebut, Senin siang.
Massa meminta agar Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, tidak melakukan pembohongan kepada pemerintah pusat, karena pada kenyataannya situasi di Kota Gorontalo dalam beberapa minggu terakhir tidak kondusif.
Para pendukung WAHYU juga sangat menyesalkan sikap Fadel yang terkesan mengabaikan kepentingan masyarakat Gorontalo dan memintanya untuk segera pulang menyelesaikan masalah Pilkada yang masih mengambang.
Selain mengepung rumah dinas, massa juga mendatangi gedung pertemuan Belle Li Mbui yang berada di seberangnya, sehingga para pegawai negeri yang sedang mengadakan pertemuan di tempat itu panik.
Sejumlah peserta kegiatan yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) itu bahkan pingsan karena panik dan ketakutan dengan serangan massa yang datang tiba-tiba.
Para demonstran yang masuk ke gedung itu juga menghabiskan makanan yang semula disediakan bagi para peserta kegiatan.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih menempati kantor walikota dan kompleks rumah dinas gubernur, sambil menunggu hasil rapat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Gorontalo yang sedang berlangsung. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008