Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo telah meminta aparat penegak hukum maupun penanggulangan bencana untuk menyelesaikan perkara kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap di sebagian wilayah di Indonesia.
"Sudah tiga hari lalu saya telepon BNPB, Panglima TNI, dan Kapolri untuk segera diselesaikan. (Antara lain) di Riau, Palangka Raya," kata Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menurut laporan fotografer Antara pada Rabu.
Menurut Presiden, masalah kebakaran hutan saat ini masih dapat diatasi dengan pemadaman melalui helikopter.
Baca juga: Presiden minta Gubernur-Wagub Riau cegah kebakaran hutan
Sebelumnya, terjadi kebakaran lahan di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi yang terdapat lima lokasi titik api pada Selasa (30/7/2019).
Kepolisian resort (Polres) Muarojambi bersama anggota TNI setempat telah bersama-sama melakukan pemadaman kebakaran lahan seluas 20 hektare yang ada di kecamatan itu.
Selain itu, citra satelit dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru, pada Kamis pagi (25/7/2019) menunjukkan adanya empat titik panas indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau. Masing-masing ada dua titik panas yakni di Kabupaten Pelalawan, dan Siak.
Data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mencatat sebanyak 1.502 personel satuan tugas (Satgas) penanggulangan bencana akibat asap kebakaran hutan dan lahan diterjunkan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan dan beberapa telah diterjunkan di beberapa provinsi diantaranya Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Baca juga: Presiden ancam copot pangdam-kapolda yang gagal atasi karhutla
Baca juga: Presiden minta izin perusahaan terlibat karhutla dicabut
Pewarta: Bayu Prasetyo, Akbar Nugroho Gumay,
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019