Padang (ANTARA News) - Sebuah LSM asing untuk pelestarian lingkungan, yakni International Protection Primata Ligue (IPPL), tahun 2008 membantu 15.000 dolar AS bagi upaya konservasi 130 ekor siamang dan owa /ungko Sumatera.
"Bantuan tersebut diserahkan dalam tiga tahap untuk tiga tahun berturut-turut, mendukung program rehabilitasi siamang yang kini jumlahnya terus berkurang dan terancam punah," kata General Manager Yayasan Kalaweit Sumatera, Feri Ardiyanto, di Padang, Sumbar, Minggu.
Bantuan pelestarian tersebut diberikan terkait satu kekayaan dunia yang hanya ada di Sumatera adalah primata di antaranya siamang dan ungko (Hylobates agilis).
Menurut Feri, secara keseluruhan di Sumatera terdapat empat spesies gibbon atau owa-owa kini yang terancam punah.
"Ada empat spesies primata langka yang perlu dilindungi, yakni owa bertangan putih (H. lar), owa agile atau ungko (H. agilis), owa Klossi (H. klossi), dan siamang (Symphalangus syndactylus)," katanya.
Dengan adanya bantuan tersebut, katanya, diharapkan upaya peningkatan jumlah siamang itu bisa dilakukan dengan baik.
Dana 15.000 dolar itu, katanya lagi, bakal digunakan untuk pembelian obat-obatan, biaya operasional perawatan, pembayaran gaji sejumlah karyawan di pusat rehabilitasi siamang dan ungko di Pulau Marak.
"Dalam program rehabilitasi untuk 130 satwa langka itu, telah dilahirkan delapan ekor satwa yaitu, siamang (Symphalangus sindactylus ). Sementara itu enam siamang sudah dilepas di Pulau Marak," katanya.
Selain melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, Kalaweit juga memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan setiap tahun sebesar Rp15 juta bagi masyarakat sungai Pinang.
Pembelian buah-buahan dari masyarakat Sungai Pinang hasil kebun binaan Kalaweit Sumatera, berupa pisang rambutan, mentimun, wortel dan buah-buahan lainnya.
"Buah-buahan dibeli dari masyarakat sekitar kawasan rehabilitasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka. Sementara kebutuhan Kalaweit terhadap buah- buahan tiap bulannya pisang 400 tandan sedangkan wortel, mentimun dan rambutan masing-masing 400 kg," katanya.
Sebagai yayasan yang peduli terhadap lingkungan, Kalaweit juga memberikan bantuan pemberdayaan peningkatan kualitas pendidikan bagi 30 siswa SMP Sungai Pinang.(*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008