Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad mengaku mendapat serangan balik dari para menteri kabinet Abdullah Badawi. "Banyak sekali serangan balik kepada saya. Semua menteri menyerang saya. Semacam ada arahan untuk melakukan itu," kata Mahathir saat bertemu dengan sekitar 1.000 anggota UMNO (United Malays National Organisation) di sebuah hotel di Ampang, Selangor, Minggu. Serangan balik itu dilakukan menyusul manuver politik Mahathir di UMNO yang disebut-sebut ingin menjatuhkan Badawi. Pertemuan bersama anggota UMNO atau Organisasi Nasional Melayu Bersatu itu merupakan kampanye Mahathir kedua untuk menjatuhkan Badawi dari kursi Presiden UMNO. Mahathir mengatakan akan terus berkampanye ke berbagai daerah untuk mendapat dukungan dan memberi semangat kepada anggota UMNO melawan Pak Lah, panggilan akrab Abdullah Badawi. "Saya dituduh sebagai pemecah belah UMNO saat ini. Saya dituduh penyebab hasil Pemilu ke-12 yang memberikan pukulan keras pada UMNO," kata Mahathir. Sejumlah menteri yang oleh Mahathir disebut telah menyerang balik antara lain Zahid Hamidi yang mengatakan Mahathir menjadi penyebab kehancuran kredibilitas pengadilan Malaysia karena seenaknya memecat hakim tinggi tanpa alasan jelas. Menteri Penerangan Ahmad Shabery Cheek mengemukakan kepada pers di era Mahathir berbagai kebebasan dihambat misalnya banyak anggota UMNO yang bersikap kritis ditahan berdasarkan Akta Keselamatan Negeri(ISA, Internal Security Act) Malaysia tanpa pengadilan. Anggota UMNO dilarang melakukan kritik terhadap pimpinan melalui media massa, rapat kerja parlemen dilarang disiarkan langsung, media massa mesti memperpanjang izin setiap tahun, dan mematikan UMNO tahun 1988 dengan mendirikan UMNO baru. Dalam pidato, Mahathir mengajak seluruh anggota UMNO bangkit dan berani bicara bahwa penyebab kekalahan Pemilu ke-12 pada 8 Maret lalu karena kepemimpinan Badawi yang lemah. "Banyak pimpinan UMNO tidak berani bicara tetapi dalam hatinya sudah ada keputusan yakni mendukung partai lawan sebagai pesan kepada pimpinan UMNO bahwa dia sudah tidak lagi didukung oleh akar rumputnya," kata Mahathir disambut tepuk tangan pendukungnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008