Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan besar RI di Kuala Lumpur dan kepolisian Cheras, Selangor, Sabtu malam, menyerbu salah satu unit hunian di apartemen Shamelin, Cheras, dan membebaskan 10 wanita WNI yang dijadikan pekerja seks. "Tapi sayang bos pelacur gagal ditangkap. Yang tertangkap hanya supir-supir warga Malaysia yang tugasnya mengantar wanita itu ke pelanggan," kata Elisa, staf LSO (Liason Senior Officer atau pejabat penghubung), KBRI Kuala Lumpur, Minggu. KBRI bekerja sama dengan kepolisian Malaysia akan terus menyelidiki jaringan perdagangan manusia Indonesia-Malaysia untuk dijadikan pekerja seks. Penyerbuan ke apartemen Shamelin merupakan lanjutan dari kasus NII, seorang wanita Disc Jockey (DJ) asal Medan, yang jatuh dari apartemen itu ketika akan kabur. NII ditipu oleh sebuah jaringan perdagangan manusia. Ia semula ditawari menjadi DJ diskotik Kuala Lumpur dengan gaji besar. Namun ternyata ia dijadikan pekerja seks. "Pelaku yang menjual NII sudah ditangkap di Medan, dan rencananya membongkar jaringan di Malaysia, tapi hanya berhasil menangkap para supirnya saja, sedangkan bosnya masih terus dikejar," katanya. Elisa mengemukakan, NII akan dipulangkan ke Medan pada Senin (7/4) setelah keluar dari Rumah Sakit UKM, di Cheras. Penghuni apartemen Shamelin semula menduga NII sebagai pembantu yang akan kabur dari majikannya karena tidak tahan disiksa. Ia jatuh dari lantai empat apartemen itu dan mengalami luka cukup serius. Penghuni apartemen kemudian membawanya ke rumah sakit. Setelah petugas KBRI di Kuala Lumpur menemui korban, baru diketahui bahwa wanita itu merupakan korban perdagangan manusia untuk dijadikan pekerja seks. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008