Serang (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU ) Prof Dr H Said Agil Siraj mengatakan, NU menyayangkan dan mengaku prihatin terhadap konflik di DPP PKB, karena hal ini bisa mengakibatkan terjadinya eksodus (pindah) dukungan warga NU dari PKB ke partai lain.
"Selama ini PKB merupakan wadah bagi orang-orang NU, maka dengan adanya konflik ini warga NU bisa eksodus ke partai lain," katanya, seusai memberikan tausiyah pada peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW di Pemkot Serang, Banten, Sabtu.
Menurut Said Agil Siraj, PB NU mengaku sedih dan prihatin dengan adanya konflik di internal DPP PKB terkait pemberhentian Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar tersebut, karena PKB lahir dari NU dan awalnya sebagai wadah politik kaum Nahdliyin.
Namun demikian, PB NU tidak ikut terlibat langsung dengan permasalahan itu, sebab itu adalah urusan partai.
Dikatakannya, kunci awal dan kunci akhir masalah itu harus diselesaikan di tingkat elit politik DPP PKB, bukan di tingkat DPW atau pengurus-pengurus PKB di daerah.
Akan tetapi, ia berharap permasalahan tersebut tidak berlarut-larut dan segera secepatnya diselesaikan ditingkat pengurus pusat PKB.
Acara peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW di Kota Serang dihadiri unsur Muspida Kota Serang serta ribuan warga yang memeadati halaman kantor Walikota di Jalan Jendral Sudirman, Serang. Selain ceramah yang disampaikan Prof Dr H Said Agil Siraj, acara tersebut dimeriahkan perlombaan "Panjang Mulud"
"Panjang Mulud" adalah berbagai reflika benda-benda seperti mesjid, hewan dan sebagainya yang dihias dan diisi dengan berbagai jenis makanan.
Kemudian setelah dinilai Panjang Mulud tersebut menjadi rebutan warga yang hadir pada peringatan kelahiran nabi Muhamad SAW tersebut.
"Inti dari acara ini adalah, bagaimana kita memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW dengan penuh kebersamaan dan silaturahmi sesama warga Kota Serang," kata penjabat Walikota Serang Asmudji HW. (*)
Copyright © ANTARA 2008