Jayapura (ANTARA) - Pejabat Kabupaten Nduga, Otomi Gwijangge mengklaim bahwa jumlah warga yang mengungsi keluar dari daerah itu ke daerah sekitarnya mencapai 45 ribu lebih orang yang disebabkan karena konflik.
"Jadi, kurang lebih itu setengah dari jumlah penduduk Nduga telah mengungsi ke kabupaten sekitar atau 45 ribu lebih. Jumlah penduduk Nduga itu kurang lebih 106 ribu jiwa," kata Otomis Gwijangge yang juga Kadis Kominfo Kabupaen Nduga di Kota Jayapura, Papua, Selasa.
Hal ini disampaikan oleh Otomi Gwijangge sebagai salah satu pemateri disela-sela peluncuran dan bedah buku karya Markus Haluk dengan judul "Konflik Nduga: tragedi kemanusiaan Papua" yang digelar di aula kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) di Kota Jayapura.
Baca juga: Markus Haluk luncurkan dan bedah buku 'Konflik Nduga'
"Jadi, kalau bicara jumlah pengungsi itu kita lihat dari jumlah kehadiran dan orang di sana, kita tidak bisa hitung yang sudah pindah atau lainnya, karena satu distrik ada yang 10 desa dan bahkan lebih," katanya.
Penduduk sebanyak itu yang mengungsi, kata dia, berasal dari delapan distrik atau kecamatan, diantaranya Distrik Mapenduma, Kagayam, Mugi, Mom, Yall, Jirkuri, Yigi, dan Mbua.
"Ini distrik sudah kosong semua, tapi ada beberapa yang bertahan di Mbua. Tetapi jika ingin tahu bisa ke sana untuk melihat secara langsung. Rata-rata warga Nduga itu mengungsi ke Lanny Jaya, Jayawijaya, Mimika hingga ke Asmat dan Jayapura," katanya.
Baca juga: Kemensos minta pengungsi Nduga didata permudah penyaluran bantuan
Soal dikabarkan banyak yang meninggal, Otomi mengaku belum bisa memastikan tetapi nanti pemerintah daerah akan duduk bersama dengan pihak terkait untuk melakukan pendataan.
Baca juga: Korban konflik Nduga akan dapat PKH
"Secara resmi pemerintah daerah belum menyampaikan, tetapi kalau kabar meninggal kurang lebih puluhan," katanya tanpa merinci jumlah dan alasan meninggal.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019