Padang (ANTARA News) - Sebanyak 15 pelajar Canterbury Collage, London, Inggris, akan melakukan penanaman bibit terumbu karang di kawasan laut Pulau Sikuai, Padang, dalam rangkaian paket wisata sosial enam hari di daerah ini.
Kegiatan tersebut atas kerjasama Tour Operator Wisata "Sumatera and Beyond", pengelola resort wisata bahari Pulau Sikuai dan LSM Yayasan Minang Bahari, kata Direktur "Sumatera and Beyond", Ridwan Tulus kepada ANTARA di Padang, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan wisata sosial yang memberikan interaksi wisatawan dengan alam seperti penanaman terumbu karang merupakan paket unggulan di pasar Eropa khususnya bagi kalangan pelajar di Inggris.
Karena itu, "Sumatera and Beyond" menggelar paket ini secara rutin dan selalu diminati para pelajar asal Eropa khususnya Inggris, tambahnya.
Ia mengatakan, penanaman terumbu karang oleh 15 pelajar Canterbury Collage, London dijadwalkan, Senin (7/4) pada lokasi laut dangkal di sekitar Pulau Sikuai yang terumbu karangnya sudah mengalami kerusakan.
Jadi, selain berwisata dan berinteraksi dengan alam, paket ini juga mengandung nilai cinta penyelamatan terhadap lingkungan hidup khususnya laut.
Ia menyebutkan, bibit terumbu karang yang akan ditanam disediakan pihak LSM Yayasan Minang Bahari yang selama ini cukup konsentrasi untuk berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan laut.
Ia menambahkan, kegiatan ini adalah untuk kedua kalinya setelah sebelumnya pada Agustus 2007 diikuti 27 orang pelajar Eirias High School, Wales, Inggris.
Saat itu mereka berhasil membuat taman mini bawah laut berukuran 10 x 10 meter.
Menurut dia, kegiatan sosial pelajar Eirias High School, Wales, itu adalah program percobaan dan dinilai cukup berhasil, karena sejak itu banyak permintaan datang dari sekolah-sekolah lain di Inggris.
Pihak Sumatera and Beyond telah bekerja sama dengan pengelola resort Pulau Sikuai untuk menyediakan lahan-lahan bawah laut untuk pembuatan taman mini bagi wisatawan.
"Nanti akan semakin banyak taman terumbu karang mini bawah laut di Sikuai sehingga akan sangat mendukung upaya penyelamatan lingkungan di pulau wisata tersebut," tambah Ridwan Tulus.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008