Semarang (ANTARA News) - Wapres M Jusuf Kalla meminta petani meningkatkan produksi bawah merah sehingga impor atas komoditas tersebut bisa dikurangi atau bahkan dihentikan."Tadi petani bawang merah membisiki saya agar menghentikan impor bawang merah. Saya kira itu pasti, tetapi itu punya syarat yakni, jika kita bisa tingkatkan produksi bawang merah 50 persen," kata Wapres saat bertemu para petani di Cirebon, Jabar, Sabtu.Wapres mengatakan bila petani mampu meningkatkan produksi 50 persen lebih banyak dari yang dihasilkan sekarang, maka ia akan langsung meminta Menteri Perdagangan Mari E Pangestu membatasi impor bawang merah dengan bea masuk tinggi. Ia yakin petani mampu mencapai target tersebut melalui pemberian bibit unggul, pemupukan yang baik, dan perbaikan irigasi. Saat ini, menurut Wapres, produksi bawang merah mencapai 220 ton per tahun. Jika terjadi kenaikan produksi 50 persen, maka tahun ini produksi bisa mencapai 350 ton. "Kalau itu tercapai (produksi 350 ton) baru kita hentikan impor. Kalau (impor) dihentikan sekarang, jangan. Nanti ibu-ibu marah dan memprotes kami karena bawang mahal," kata Wapres. Karena itu ia mengajak seluruh petani mewujudkan optimisme peningkatan produksi dan pemerintah akan membantu semaksimal mungkin untuk mewujudkan target tersebut. Pada 2008 pemerintah menganggarkan Rp1,5 triliun untuk pembelian bibit unggul dan perbaikan pengairan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan anggaran untuk subsidi pupuk sekitar Rp7 triliun. "Untuk subsidi pupuk sekitar Rp7 triliun dan itu bisa kami tutupi (dananya)," kata Wapres. Wapres merasa optimis swasembada pangan akan tercapai tahun ini. Dari dialog dengan para petani Wapres mengaku puas dan target produksi tujuh ton bawang merah per hektar akan tercapai. "Satu-satunya kendala adalah perubahan iklim yang drastis dan kami berharap hal itu tidak terjadi," kata Wapres.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008