Kathmandu (ANTARA News) - Sedikitnya empat bom meledak di bebeberapa daerah Kathmandu, ibukota Nepal, pada Jumat malam, kata polisi. Ledakan-ledakan itu terjadi kurang dari sepekan menjelang pemilihan umum penting yang akan menetapkan sebuah dewan konstituante yang bertugas menyusun ulang konstitusi negara itu dan meratifikasi keputusan parlemen menghapuskan sistem monarki. "Ledakan-ledakan itu disebabkan oleh bom improvisasi dan menimbulkan sedikit kerusakan," kata kantor polisi wilayah Kathmandu. Ledakan pertama terjadi di dekat sebuah kantor pemilu di kota itu, sementara bom kedua meledak beberapa detik kemudian di dekat sebuah bangunan kementerian pemerintah. "Dua orang yang naik taksi melemparkan bom ke kantor pemilu dan kemudian kabur," kata polisi. "Tidak ada kerusakan atau korban." Satu bom lain meledak di dekat sebuah kantor kelompok etnik yang berafiliasi dengan Maois, sedang bom keempat meledak di sebuah lapangan umum yang menjadi pusat pertemuan kelompok-kelompok untuk mengatur program protes mereka. Polisi mengatakan, mereka yakin ledakan-ledakan itu merupakan upaya untuk menyebarkan teror ketika Nepal sedang bersiap-siap melaksanakan pemilihan umum. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan-ledakan bom itu. Sejumlah kelompok, termasuk kelompok etnik dan pihak-pihak pro-monarki, telah terang-terangan menentang pemilu itu dan memperingatkan terjadinya kekerasan. Ledakan-ledakan bom meningkat di Nepal menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan belangsung 10 April itu, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008