Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol. Indra Jafar akan lakukan razia dan tes urine ke kampus - kampus yang dinilai rawan peredaran narkoba.

“Kita sudah petakan lokasi yg rawan peredaran narkoba seperti di beberapa kampus di wilayah ini (Jakarta Selatan), nantinya kita akan lakukan operasi yang kita lakukan secara dadakan, datang ke tempat itu lalu cek urine,” kata Indra.

Indra menilai tindakan tersebut sebagai upaya antisipasi terutama pencegahan.

Baca juga: Rasa penasaran jadi faktor utama mahasiswa konsumsi narkoba

“Kita lakukan upaya pembinaan masyarakat mereka ke dalam kampus lakukan tes urine lalu sosialisasi bahaya narkoba,” kata Indra.

Menurut Indra, tindakan yang akan dilakukan kepolisian hanya bersifat sosialisasi dan pencegahan. Penindakan kepada pelaku apabila ada bukti yang kuat.

Baca juga: Pusaran narkoba di lingkungan kampus ibu kota

Indra menambahkan, “ada keterbatasan kepolisian untuk masuk ke dalam kampus, itu adalah wewenang dari pihak kampus, kita hanya bisa berkoordinasi dengan pihak kampus, jadi tidak asal masuk.”

Ia menilai segala upaya yang dilakukan pihak universitas sudah luar biasa misal pemberian sanksi tegas kepada pihak internal mereka kepada mahasiswa yang terbukti.

“Saya pikir mereka (pimpinan universitas) sudah melakukan tindakan yang luar biasa ya, ada mahasiswa yang terbukti (mengkonsumsi narkoba) langsung di keluarkan,” kata Indra.

Dengan upaya itu diharapkan mahasiswa bisa mengendalikan diri dan tidak terjerumus ke dalam bahaya narkoba.

Sebelumnya, polisi berhasil menangkap lima pengedar ganja jaringan kampus. Dua di antaranya adalah TW dan PHS yang merupakan mahasiswa aktif di salah satu universitas swasta di Jakarta Timur.

Sedangkan tiga orang lainnya, yaitu HK, AT, dan FF merupakan mahasiswa drop out.

Dari penangkapan tersebut menurut penyelidikan, sebanyak 80 kilogram ganja, telah dibagi ke masing - masing kampus. Di Jakarta Barat sudah diedarkan 39 kilogram, dua kampus di Jakarta Selatan 19 kilogram kemudian 12 kilogram di Universitas swasta di Jakarta Timur.

Pewarta: Galih Pradipta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019