Jakarta (ANTARA News) - Privatisasi sepuluh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disiapkan oleh Kementerian Negara BUMN pada 2008 tinggal menunggu izin DPR dan kondisi pasar. "Sampai sekarang saya belum dapat izin dari DPR, tetapi kita akan persiapkan segala sesuatu, sehingga nanti begitu pasar bagus, kita akan lakukan privatisasi," tutur Meneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat. Meneg BUMN mengatakan, untuk 10 proyek utama privatisasi BUMN pada 2008, hanya dianggarkan Rp500 miliar di APBN 2008. "Sedangkan lainnya, kalau pun kita privatisasi, itu untuk kepentingan perusahaan itu sendiri," ujarnya. Dikatakannya, sepuluh BUMN yang akan diprivatisasi diminta untuk menyiapkan diri sehingga begitu DPR memberikan izin dan kondisi pasar bagus, privatisasi langsung dapat dilakukan. "Tetapi, kalau pasarnya tidak bagus, lebih baik kita sabar. Karena kondisi pasar yang buruk tidak memberikan justifikasi untuk melakukan privatisasi," katanya. Kementerian BUMN telah memanggil manajemen sejumlah BUMN yang masuk daftar utama privatisasi 2008 di antaranya tiga PTPN yang direncanakan melalui penawaran saham perdana (IPO) yakni PTPN III, PTPN IV, dan PTPN VII. Menurut Kementerian BUMN, privatisasi itu bukan merupakan tujuan utama untuk mendapatkan setoran menambal defisit APBN melainkan justru untuk perkuatan modal korporasi sekaligus upaya restrukturisasi bagi BUMN. (*)
Copyright © ANTARA 2008