Solo (ANTARA) - Kota Solo siap menjadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-5 Juli 2020.
"Tema yang diusung dalam muktamar kali ini adalah 'Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta'," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais di Solo, Selasa.
Ia mengatakan tujuan dari tema tersebut adalah untuk memperluas misi kerahmatan sebagai gerakan Islam berkemajuan.
Baca juga: PP Muhamadiyah dan KPK sepakat berkolaborasi cegah korupsi
"Muhammadiyah senantiasa hadir memandu untuk kemajuan bangsa dan menyelesaikan permasalahan keumatan. Muhammadiyah dan Indonesia tak terpisahkan, ada dalam satu tarikan nafas," katanya.
Sedangkan tema mencerahkan semesta, dikatakannya, karena Muhammadiyah berusaha melakukan gerakan internasionalisasi.
Ia mengatakan pada Rabu (31/7) malam akan diluncurkan logo Muktamar Muhammadiyah. Menurut dia, "soft launching" logo tersebut sebagai langkah awal pelaksanaan muktamar tahun depan.
"Rencananya pada Muktamar mendatang akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan akan ditutup oleh Wakil Presiden," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah ajak masyarakat bersatu kembali setelah pilpres
Sebagai persiapannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif mengatakan saat ini susunan kepanitiaan sudah terbentuk.
"Kami juga membangun gedung baru di Kompleks Edupark UMS dengan nama Edutorium. Saat ini pembangunan gedung sudah mencapai 30 persen," katanya.
Ia memperkirakan gedung dengan kapasitas 8.500 orang tersebut akan selesai dibangun pada akhir bulan Desember 2019.
"Semula selesai bulan Februari, tetapi pemborong mengusahakan Desember selesai karena kan ada masa perawatan gedung selama enam bulan pascapembangunan," katanya.
Ia mengatakan juga akan memperluas sisi teras sehingga kapasitas bisa sampai 10.000orang.
"Sebetulnya kapasitas 8.500 orang ini kalau hanya untuk menampung peserta muktamar sudah cukup tetapi kan pada event ada penggembira. Prediksi kami jika melihat animonya maka yang hadir termasuk penggembira bisa sampai 1 jutaan orang," katanya.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019