Makassar (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr Masafumi Ishii meninjau mesin produksi pengolahan gurita yang merupakan teknologi Jepang yang digunakan mitranya yakni PT Perikanan Nusantara (Persero) di kantor Cabang Makassar.

"Kehadiran Dubes Jepang ke Makassar ini untuk meninjau langsung alat produksi pengolahan gurita setelah kami bermitra dengan perusahaan asal Jepang Ajirushi, Inc. sejak 2015," kata Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) M Yana Aditya di Makassar, Selasa.

Menurut dia, kunjungan Dubes Jepang dan istrinya ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama perdagangan Indonesia dan Jepang dalam bidang produk kelautan yang sudah berlangsung dengan baik.

Dia mengatakan, PT Perikanan Nusantara menjalankan kerja sama dengan mitra Ajirushi, Inc. yang dikenal perusahaan pengolah produk-produk laut untuk dikonsumsi seperti gurita, cumi-cumi dan udang untuk pangsa pasar Jepang.

"Perusahaan kami sebagai salah satu pemasok gurita untuk Airushi Inc dengan produksi yang sudah memenuhi standar dan kualitas produk di Jepang, sehingga dapat diterima oleh pasar di negeri sakura tersebut.

Setiap tahun volume ekspor PT Perikanan Nusantara (Persero) ke Jepang dan telah mencapai 250 ton hingga sementer I 2019 atau setara dengan 1.436.859 dolar Amerika Serikat.

"Kadatangan Dubes Jepang ini tentu menjadi pertanda kerja sama ini akan terus berlanjut dan akan kami tingkatkan dengan perusahaan mitra Jepang," kata Yana.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii (tengah) bersama Direktur Utama PT Perikanan Nusantara Yana Aditya (dua kiri) mendengarkan penjelasan General Manager Jepang International Coorperation Agency Kenji Kuzunuki (kiri) saat meninjau pengolahan gurita di kantor PT Perikanan Nusantara cabang Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sementara itu, Dubes Jepang mengaku sangat senang dapat menyaksikan langsung proses pengolahan sebelum produksi gurita itu dikirim ke negaranya.

PT Perikanan Nusantara (Persero) sendiri adalah perusahaan dari hasil penggabungan empat perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perikanan yakni PT Perikani (persero), PT Usaha Mina, PT Tirta Raya Mina (Persero) dan PT Perikanan Samodra Besar (Persero).

"Keberadaan perusahaan ini hadir untuk negeri dan senantiasa dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional," pungkas Yana.

Baca juga: Perikanan Nusantara targetkan pendapatan 2019 Rp900 miliar

Baca juga: Perinus gandeng Widar sediakan listrik dan pendingin bagi industri perikanan

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019