Samarinda (ANTARA News) - Ratusan warga di Jalan Pelita 6, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Samarinda Ilir, Kaltim, Kamis malam, diungsikan karena pipa gas milik PT Semco yang melintasi daerah itu bocor.Kebocoran itu menyebabkan dua warga setempat Misbah dan Sari sempat pingsan setelah menghirup udara yang tercemar gas.Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung mengambil tindakan penyelamatan dengan mengungsikan warga di sekitar jaringan pipa gas untuk menghindari jatuhnya lebih banyak korban dan kemungkinan terjadinya ledakan dalam kebocoran itu. Beberapa saat setelah peristiwa itu, teknisi PT Semco terlihat tiba di lokasi dan langsung menutup sumur satu untuk menghentikan semburan gas. Informasi yang berhasil dihimpun Antara, di lokasi kejadian hingga Jumat dinihari menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21. 00 WITA. Warga dari RT 16, 17 dan RT 18 Jalan Pelita 6, langsung berhamburan keluar rumah setelah mendengar suara gemuruh di lokasi tambang batubara milik PT Panca Prima Mining (PT PPM), lima ratus meter dari pemukiman warga sekitar pukul 21.00 WITA. Suara gemuruh itu kata warga, terdengar hingga radius lima kilometer dari lokasi kejadian di RT. 16, Kelurahan Sambutan. Kebocoran pipa gas milik PT. Semco itu diduga akibat terkena eksavator milik PT PPM. "Suara gemuruh terdengar hingga di RT 3 sekitar lima kilometer dari lokasi. Suaranya seperti pesawat jatuh sehingga saya langsung membawa anak dan isteri saya lari sejauh mungkin,"kata seorang warga RT 16, Jupransyah. Warga lainnya mengatakan, sebelum terdengar suara gemuruh, mereka sempat melihat eksavator milik PT PPM tengah melakukan penggalian di lokasi tambang. "Saya kira ada pesawat jatuh sebab suara gemuruh itu sangat sehingga langsung lari. Semua orang panik dan berusaha menyelamatkan diri. Suasananya seperti ada gempa bumi dan orang-orang langsung lari keluar rumah,"kata warga lainnya. Warga akhirnya kembali ke rumahnya masing-masing sekitar pukul 23. 00 wita setelah Camat Samarinda Ilir, Didi Purwito, memberi jaminan semburan gas sudah aman. "Pihak manajemen PT Semco telah menutup salah satu sumur untuk menghentikan semburan gas dari pipa yang bocor itu. Mereka memberi jaminan bahwa gas tidak lagi keluar sehingga saya meminta warga segera kembali," kata Didi Purwito. Camat Samarinda Ilir itu mengatakan, di lokasi bocornya pipa gas milik PT Semco itu, ada sebuah eksavator namun dia belum berani menyimpulkan, penyebab kecocoran tersebut. Hingga saat ini, baik manajemen PT Semco maupun PT PPM belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut. "Saya tidak berani memastikan kebocoran sekitar 8 hingga 10 centimeter pipa gas milik Semco akibat terkena eksavator yang berada di tempat itu," ujarnya. Wakapoltabes Samarinda Ajun Komisaris Besar Hadi Purnomo yang juga berada di lokasi kejadian, segera memerintahkan memasang police line di lokasi itu. "Kami akan memeriksa manajemen PT Semco dan PT PPM untuk menyelidiki penyebab kebocoran pipa gas tersebut. Kami juga meminta penyelidikan dari pihak PT Semco, apakah gas itu berbahaya bagi warga atau tidak," ujar Wakapoltabes Samarinda.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008