Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengatakan soal nama-nama kader PKB yang diusulkan sebagai calon menteri, diserahkan kepada Presiden terpilih Joko Widodo yang memiliki hak prerogatif akan ditempatkan di mana.
"Ya usulan PKB soal nama-nama kader terbaiknya tetap diusulkan, tapi usulan itu diserahkan kepada Pak Jokowi, akan dipilih berapa dan akan ditempatkan di mana," kata Abdul Kadir Karding melalui telepon selulernya, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: PKB berharap kadernya duduki kursi menteri di tiga kementerian
Baca juga: PKB sebut menteri muda sebagai kaderisasi
Abdul Kadir Karding mengatakan hal itu ketika ditanya soal nama-nama calon menteri yang telah diterima Presiden terpilih Joko Widodo.
Menurut Karding, PKB memahami bahwa usulan tersebut diserahkan kepada Presiden terpilih Joko Widodo, akan memilih yang mana dan akan menerima berapa. "Itu hak prerogatif dan kewenangan Pak Jokowi. PKB akan menunggu, apakah nanti ada kader PKB yang dipilih menjadi menteri menteri kabinet," kata mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Perindo, Arya Sinulingga mengatakan, pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo yang menyatakan sudah mulai menerima nama-nama calon menteri, tapi belum terinci. "Betul, ada nama-nama yang mulai diterima Pak Jokowi, tapi belum sampai dibahas," katanya.
Menurut mantan Juru Bicara TKN ini, Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan, bahwa nama-nama calon menteri yang diterimanya belum dibahas bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin. "Soal nama-nama yang yang diterima bisa saja, tapi belum dibahas. Kita tunggu saja," katanya.
Arya menambahkan, ada pesan dari Presiden terpilih Joko Widodo agar nama-nama yang diusulkan lebih banyak, sehingga lebih banyak pilihan. "Semakin banyak pilihan akan semakin baik," katanya.
Baca juga: PKB memperkirakan terjadi koalisi terbatas kubu 01 dan 02
Baca juga: Jokowi akui sudah minta nama-nama calon menteri ke partai koalisi
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019