Jakarta (ANTARA) - Memasuki era Industri 4.0, teknologi menjadi suatu keharusan dalam berbagai sektor, termasuk dalam hal ini pelayanan medis. Masyarakat seharusnya semakin dimudahkan untuk mendapatkan pelayanan medis di era digital saat ini.

Rumah Sakit Badan Pengelola (RSBP) Batam saat ini merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang tengah merintis layanan digital medis dengan menggandeng dClinic selaku penyelenggara medical blockchain internasional.

Sebagai langkah awal telah dilaksanakan penandatangan kerja sama antara pemerintah Indonesia, Badan Pengelola atau BP Batam, dan dClinic untuk pengembangan proyek block chain terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Dengan nilai kontrak sebesar 140 juta Dolar AS, maka proyek ini akan sangat memengaruhi peran block chain dalam layanan kesehatan, terutama bagi penyedia layanan dan kepentingan konsumen.

dClinic telah melibatkan Deloitte & Touche Financial Advisory Services Pte Ltd sebagai penasihat utama untuk pengembangan proyek ini.

Rumah Sakit BP Batam, BP Batam dan dClinic telah secara resmi menandatangani kontrak untuk menjalankan sejumlah proyek di Batam, Provinsi Kepulauan Riau atau Kepri, Indonesia.

Hal ini mencakup peresmian BMB (Batam Medical Block chain), dan meningkatkan PHB dClinic (Private Healthcare Blockchain) yang akan diselenggarakan di Pusat Data BP Batam yang sebelumnya telah diperbarui.

Sebagai bagian dari proyek-proyek tersebut, dClinic dan BP Batam juga akan terlibat dalam kemitraan untuk memberikan program layanan kesehatan dan vitalitas dCLinic di sejumlah retret di sekitar Batam.

Tujuan utamanya adalah untuk menyalurkan teknologi ini ke seluruh Batam dan tentunya di Indonesia.


Pusat unggulan

Batam merupakan tempat yang tepat sebagai pusat unggulan untuk block chain dan khususnya untuk kemajuan layanan teknologi medis. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menciptakan zona ekonomi medis dan digital di Pulau Batam.

Direktur RSBP Batam Dr. Sigit Riyarto menyatakan bahwa RSBP Batam telah memenangkan sejumlah penghargaan untuk berbagai inovasi yang telah dihasilkannya. "Bekerja sama dengan dClinic kami bertujuan untuk memperkenalkan BMB ke Batam dan ke seluruh Indonesia," kata dia.

"Apa yang kami capai melalui komunikasi yang lebih baik dengan pasien, kami hanya membantu sistem perawatan kesehatan dan membantu membawa perubahan dalam cara berkomunikasi dan meyakinkan konsumen kami," ujar dr. Sigit Riyarto, melanjutkan.

Sementara itu, Wakil Kementerian Keuangan dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Edi Pambudi menambahkan bahwa Indonesia cukup mampu dan matang untuk mengejar posisinya sebagai pusat dari keunggulan block chain di wilayah Batam ini serta untuk membawa kepemimpinan dan inovasi digital ke seluruh dunia.

Perjanjian antara RSBP Batam dan dClinic ini merupakan langkah besar menuju rencana kami untuk membuka kesempatan bagi Batam dan Indonesia dalam proyek investasi bersama di block chain, ujarnya.

Ketua BP Batam Edy Putra menyatakan bahwa BP Batam ingin mengembangkan peraturan baru yang memungkinkan BP Batam mengembangkan zona ekonomi medis khusus.

Peraturan baru ini dirancang untuk menciptakan model baru yang inovatif dalam pemberian layanan kesehatan, khususnya wisata kesehatan, dan BP Batam melihat bahwa kontrak antara dClinic dan RSBP Batam ini merupakan langkah menuju tercapainya tujuan besar tersebut.

Chris de Lavigne (Mitra Senior Deloitte Southeast Asia) mengatakan, teknologi eksponensial, seperti internet of things, block chain dan artificial intelligence memiliki kekuatan potensial untuk mengubah sektor perawatan kesehatan.

Di seluruh dunia, para pemangku kepentingan layanan kesehatan mencari berbagai cara inovatif dan hemat biaya untuk memberikan perawatan kesehatan "pintar" yang berpusat pada pasien, baik di dalam maupun di luar rumah sakit.

Masyarakat, kata dia, dapat memanfaatkan teknologi digital dan eksponensial data untuk membuat keputusan yang tepat .

Financial Advisory Services Pte Ltd juga akan membantu dClinic dengan strategi tata kelola perusahaan dan investasi, termasuk penggalangan dana.

“JP Consulting akan membantu menyediakan layanan konsultasi tata kelola klinik dan layanan untuk proyek Batam Medical Block chain ini," kata Jeff Parker Managing Director JP Consulting (Aust) Pty Ltd.

Selama ini, ujar dia, organisasi dan pemerintah telah memilih electronic health records statis sebagai solusi pilihan mereka untuk menjawab kompleksitas perjalanan perawatan kesehatan pasien mereka. Namun lebih banyak bukti yang ditemukan setiap harinya bahwa sistem ini sangat terbatas dan seringkali tidak berfungsi dengan maksimal.

Jawaban untuk perawatan kesehatan di seluruh dunia adalah block chain healthcare yang berdedikasi. dClinic dapat memberikan solusi tersebut serta akan dimulai darii Batam di Indonesia.

"Dengan adanya retret vitalitas kami sendiri yang akan bekerja sama dengan RSBP Batam untuk menunjukan manfaat yang jelas dari block chain bagi dunia kesehatan," kata Dr. Richard Satur (CEO dClinic).

Sebagai bagian dari komitmen pelaporan proyeknya, dClinic dan BP Batam akan membuat pengumuman rutin di media untuk memperbarui informasi mengenai block chain, kesehatan serta komunitas kebugaran terkait perkembangan di wilayah itu.

BP Batam dan dClinic juga mengundang perusahaan lain untuk mengeksplorasi peluang integrasi dengan Batam Medical Block chain (BMB) tersebut.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019