sayang Mahulu belum siap dari sisi 3A yakni akses, amenitas, dan atraksi
Ujoh Bilang (ANTARA) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendukung gelar atraksi budaya di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, terutama Festival Hudoq Cross Border, yang sudah masuk dalam kalender Kemenpar.
"Kemenpar selalu mendukung Festival Hudoq walaupun masih banyak yang harus diperbaiki, karena festival ini berpotensi menjadi magnet budaya bagi wisatawan," ujar Sapto Haryono, Kabid Area III Kalimantan, Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam Kemenpar yang dihubungi dari Ujoh Bilang, Selasa.
Ia menuturkan bahwa Festival Hudoq cukup menarik dan bisa menyedot banyak pengunjung karena keunikannya, namun sayang Mahulu belum siap dari sisi 3A yakni akses, amenitas, dan atraksi, sehingga masih perlu waktu lama untuk memenuhi tiga syarat itu.
"Aksesnya sangat sulit karena masih kurang didukung dari sisi udara, darat, dan sungai. Kemudian amenitasnya sangat terbatas. Untuk akomodasi saja sangat memprihatinkan baik dari segi jumlah maupun kualitasnya sehingga belum layak untuk tamu-tamu berwisata, terutama tamu asing," katanya.
Amenitas merupakan fasilitas di luar akomodasi yang dapat dimanfaatkan wisatawan selama berwisata di suatu destinasi. Amenitas bisa berupa fasilitas pariwisata seperti rumah makan, restoran, toko cenderamata dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lainnya.
"Restoran atau rumah makan kondisinya belum ada yang bisa untuk tamu-tamu asing. Masih butuh waktu untuk membenahi Mahakam Ulu. Oleh sebab itu kami belum berani mempromosikan Hudoq secara masif," katanya.
Ia melanjutkan bahwa promosi dilakukan terutama menjelang dan saat kegiatan berlangsung, bahkan sesudah kegiatannya yang antara lain melalui Tim Sosmed Kemenpar yang diyakini promosi tersebut akan mendunia.
Promosi yang bisa dilakukan oleh Tim Sosmed adalah melalui destinasi digital pariwisata yang terus digenjot, yakni komunitasnya sudah lama dibentuk dengan nama Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Tim inilah yang selalu mempromosikan Pariwisata Indonesia.
Diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama Kabupaten Mahulu bisa mengatasi persoalan 3A tersebut, sehingga banyak wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang merasa nyaman mengunjunginya karena memang budaya dan alam Mahulu itu indah.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019