Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta rakyat dan semua pihak di dalam negeri untuk bersikap tenang dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia yang berimbas terhadap perekonomian nasional.
"Saya harus menyampaikan kepada rakyat Indonesia dan semua pihak bahwa semua masih dalam kendali kita dengan DPR. Kita juga masih merumuskan APBN-P 2008 agar betul-betul kredibel,
sustainable (berkelanjutan) dan bisa mengatasi keadaan ekonomi yang kita hadapi dewasa ini," kata Presiden di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan usai Presiden melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Boediono, Menkeu Sri Mulyani, Meneg BUMN Sofyan Jalil, Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Dirut BNI Gatot Suwondo dan Dirut Bank Mandiri Agus Martowardoyo.
Dikatakan Presiden, pertemuan tadi membahas kebijakan pemerintah membantu saudara kita khususnya yang miskin, dan setengah miskin terkait dengan dampak kenaikan harga pangan dan minyak internasional.
"Akibat kenaikan harga pangan global yang berimbas pada harga pangan di dalam negeri kita memikirkan langkah menggunakan dana APBN untuk program pengurangan kemiskinan yang sekaligus dikaitkan dengan bantuan kepada rakyat," katanya.
Pemerintah juga memastikan bahwa APBN 2008 ini tetap
undercontrol (terkendali) dan bisa menjalankan fungsinya untuk membiayai tugas-tugas pemerintahan umum dalam rangka stimulasi pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat termasuk
social safety net (jaring pengaman sosial).
Dikatakan Presiden, dalam waktu dekat Menko Perekonomian, Menkeu dan Gubernur BI akan menjelaskan kepada rakyat dan pasar agar tetap tenang menanggapi gejolak pasar keuangan saat ini.
"Semuanya kita kelola. Pemerintah, bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan pengelolaan dengan sebaiknya atas semua persoalan ini," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008