Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah dokter spesialis di RS Dr Sardjito, Yogyakarta, akhirnya menunda operasi kasus "fetus in fetu" atau bayi dalam bayi yang semula dijadwalkan dilaksanakan pada Kamis (3/4). "Temperatur bayi berusia 20 bulan itu naik, panasnya sempat mencapai 40 derajat Celsius. Karena itu operasi ditunda dan direncanakan Senin (7/4) pekan depan," kata dr Rochadi SpB, SpBA kepada wartawan di RS Dr Sardjito, Yogyakarta, Kamis. Kasus "fetus in fetu" terjadi ketika di dalam perut seorang bayi terdapat bayi lainnya. Bayi yang berada di dalam bayi yang dilahirkan sering disebut sebagai "bayi parasit" "Bayi parasit itu masih hidup, keadaannya di dalam perut bayi yang dilahirkan tetap berkembang. Organnya komplit kecuali pembuluh darah," kata dia. Berdasarkan hasil CT Scan, "bayi parasit" ini sudah membentuk kepala, tulang belakang dan tulang-tulang lainnya, dan biasanya akan diikuti oleh pembentukan organ lainnya. "Keberadaan 'bayi parasit' ini kalau dibiarkan bisa mengganggu pertumbuhan bayi yang dilahirkan" kata Rochadi. Menurut dia, ada kemungkinan bayi ini mau jadi kembar siam, tetapi gagal, dan malah tumbuh di dalam perut. "Bayi yang dilahirkan dan 'bayi parasit' ini semuanya berjenis kelamin perempuan. Berat bayi yang dilahirkan 11 kg, sedangkan 'bayi parasit' sekitar 2 kg," kata dokter ahli bedah anak ini. Pihak RS Dr Sardjito sejauh ini masih merahasiakan nama orang tua bayi, bahkan tidak bersedia menyebut nama bayi tersebut. "Ini atas permintaan keluarga bayi," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008