Jakarta (ANTARA News) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar delapan persen. Deputi Gubernur Senior BI, Miranda Goeltom, usai RDG, menjelaskan pertimbangan mempertahankan BI-Rate ini untuk mengendalikan tekanan inflasi dan mengantisipasi perlambatan ekonomi global. Pada Maret inflasi nasional masih tinggi sebesar 0,95 dan untuk tahunan (year-on-year) sebesar 8,17 persen. Sementara itu untuk pencapaian target inflasi 2008 sekitar 6,5 persen. "Dengan mempertimbangkan pengendalian inflasi, maka RDG BI hari ini menetapkan BI Rate tetap," kata Miranda. Keputusan tersebut berarti BI telah mempertahankan suku bunga acuan-nya ini selama empat bulan berturut-turut, sejak RDG yang diselenggarakan pada 6 Desember 2007. Pada RDG 6 Desember 2007 tersebut, BI memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar sebesar 25 basis poin (bps) dari 8,25 persen menjadi 8 persen. Namun pada RDG Januari, Februari, Maret dan April ini, BI memutuskan mempertahankan BI-Rate, karena faktor masih tingginya tekanan inflasi. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008