Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 3.050 karyawan maskapai Adam Air dilaporkan belum menerima gaji untuk Maret 2008, menyusul kemelut pemegang saham pada perusahaan itu.
Manager SDM dan Legal Adam Air, Nasrullah Nawawi, saat dihubungi di Jakarta, Rabu, membenarkan bahwa sampai saat ini karyawan belum terima gaji Maret yang dibayarkan pada 1 April 2008.
"Biasanya, setiap tanggal satu, gaji dibayarkan, tetapi kali ini belum," katanya.
Dihubungi terpisah, Dirut Adam Air, Adam Aditya Suherman mengatakan gaji karyawan tertunda karena tertahan di Direktur Keuangan Adam Air, Gustiono Kristianto.
"Masalahnya ada di Dirkeu yang belum memproses pembayarannya. Cek belum ditandatangani Pak Gustiono Kristianto sebagai Dirkeu," kata Adam.
Padahal, tegas Adam, seluruh berkas sudah di Dirkeu. "Hari ini (2/4), saya sudah kirim surat lagi ke Dirkeu mengingatkan kembali untuk melakukan pembayaran," katanya.
Adam menambahkan, prinsipnya, berdasarkan rapat darurat direksi sudah disepakati bersama bahwa gaji tetap berjalan sampai ada keputusan lebih lanjut dari pemegang saham.
Pemegang saham Adam Air adalah 50 persen PT Bhakti Investama melalui anak perusahaannya, PT GTS (Global Transport Service) dan PT BSP (Bright Surya Perkasa).
Sedangkan 50 persen lainnya adalah Keluarga Suherman.
Sementara itu, Dirkeu Gustiono Kristianto saat dikonfirmasi mengakui perihal belum dibayarnya gaji karyawan pada Maret di April 2008 itu.
"Saya belum mau mencairkan karena belum ada surat resmi dari Direktur HRD tentang daftar karyawan dan nominal gajinya dan penegasan bahwa mereka benar-benar karyawan," kata Gustiono.
Gustiono mengakui, sampai sejauh ini dirinya tidak tahu persis jumlah karyawan Adam Air.
Dia juga menduga masih ada sejumlah karyawan di luar Adam Air yang dimasukkan ke Adam Air. "Itulah yang kita tengarai karena sebelumnya ada beberapa yang disusupkan menjadi karyawan Adam Air," tukasnya.
Terkait masalah gaji karyawan itu, menurut Nasrullah, pihaknya Selasa (1/4) sudah melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemerintah Kota Jakarta Barat.
"Kita meminta ke mereka agar memfasilitasi untuk memanggil direksi Adam Air. Mungkin besok atau lusa," kata Nasrullah.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008