Sidoarjo (ANTARA News) - Peresmian jalan tol simpang susun Waru-Juanda oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang semula akan dilakukan Jumat (4/4), terpaksa dibatalkan karena masih banyak persoalan ganti rugi yang belum tuntas kepada warga sepanjang tol. Asisten II Pemprov bagian Perekonomian dan Pengembangan Wilayah Pemrov Jatim, Choirul Djaelani, usai rapat membahas masalah tol Waru-Juanda di Sidoarjo, Rabu, mengatakan, melihat persoalan yang masih harus diseleseikan terlebih dulu oleh PT Citra Margatama Surabaya (PT CMS) selaku penggarap tol, antara lain masalah ganti rugi dan tuntutan lainnya, peresmian tol akan diundur dari jadwal yang direncanakan hingga batas waktu tak ditentukan. "Sejumlah persoalan harus dituntaskan dulu oleh pihak PT CMS, termasuk soal ganti rugi," katanya usai mengikuti pertemuan dengan PT CMS dan warga di Pendopo Kabupaten Sidoarjo. Menurut dia, jika persoalan dengan warga sudah beres, tahap berikutnya akan dilakukan "soft opening" atau uji coba tol terlebih dahulu. Setelah itu, akan diturunkan tim peneliti untuk melakukan penelitian terhadap kelayakan penggunaan tol Waru-Juanda ini. "Jika tim peneliti mengakui kelayakan dari segi apapun seperti aspal, rambu-rambu dan lain sebagainya, baru nanti akan dilaporkan kepada pusat untuk dilakukan peresmian," katanya. Sementara itu, Direktur Umum PT CMS Irawanto Soekamto mengatakan untuk "soft opening" akan dilakukan dalam pekan ini. Menyinggung masalah terkait persoalan dengan warga, ia mengakui sudah ada kesepakatan. "Masalah dengan warga sudah tidak ada persoalan. Semua persoalan sudah kami sepakati bersama di dalam rapat tadi," katanya. Sebelumnya, warga Perumahan Pondok Indah dan warga Wadungasri Sidoarjo melakukan aksi demo dan memblokade ruas jalan tol Waru-Juanda menolak diresmikan, karena masih ada beberapa rumah yang belum dibebaskan dan sebagian warga menuntut ganti rugi, karena rumah mereka banyak yang retak-retak pasca pembangunan tol tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008