Yogyakarta (ANTARA News) - Direktur Magister Teknologi Informasi (MTI) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr Lukito Edi Nugroho, MSc mengatakan upaya pemerintah untuk memblokir situs porno di internet tidak mudah dilaksanakan. "Membendung arus informasi di dunia maya cukup sulit, dan saya masih meragukan apakah nanti pemblokiran situs porno itu dapat berjalan efektif," katanya di Yogyakarta, Rabu. Namun demikian, kata dia, langkah pemerintah untuk memblokir situs porno sudah cukup bagus karena terkait dengan upaya melindungi dan menjaga moral masyarakat. Menurut dia, agar program pemerintah itu berjalan efektif, pemblokiran situs porno hendaknya tidak hanya menggunakan satu pendekatan teknis. "Diperlukan pendekatan terpadu, di antaranya dengan pendekatan pendidikan, hukum dan budaya. Melalui pendekatan terpadu ini diharapkan program tersebut bisa berhasil," katanya. Menyinggung rencana aksi `sweeping` warnet, ia mengatakan tidak mudah dilakukan karena akan sulit menentukan siapa yang salah jika ada yang mengakses situs porno. "Apakah yang disalahkan itu pemilik warnet atau penggunanya. Bagaimana kalau alamat situs itu ternyata berada di Amerika Serikat. Ini semakin sulit untuk menentukan siapa yang akan dikenai sanksi," katanya. Ia menambahkan, secara teknis untuk memblokir situs porno bisa dilakukan dengan membuat perangkat khusus yang bekerja seperti antivirus. "Tetapi langkah ini juga tidak menjamin akan efektif karena banyak cara untuk mengakses situs internet. Situs porno kalau diblokir satu akan memunculkan situs-situs lain," kata Lukito.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008