Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta status saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tahun 2008 sebesar tujuh persen tidak tergadaikan ke pihak manapun.
Dirjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Departemen ESDM Simon Sembiring di Jakarta, Rabu mengatakan, pemerintah tidak ingin mengulang proses penawaran saham divestasi NNT sebelumnya.
"Kami akan tanya dulu, apa saham yang ditawarkan ini sudah bebas gadai atau belum," katanya.
Menurut dia, kalau saham tersebut digadaikan ke pihak lain, maka sesuai kontrak karya tidak mungkin dilakukan penjualan.
"Sesuai kontrak, begitu saham dibayar maka diserahkan ke pembeli. Kalau digadaikan, bagaimana mau diserahkan," tambahnya.
Menyangkut nilai saham divestasi yang diajukan, menurut Simon, harga saham yang ditawarkan tersebut terlalu tinggi.
"Saya juga kaget, memangnya harga tembaga naik 200 persen," tanyanya.
Simon juga mengatakan, penawaran saham tersebut tidak perlu menunggu hingga arbitrase selesai, sebab kedua proses tersebut berjalan sendiri-sendiri.
Ia juga memastikan, harga saham 2008 yang terbentuk tidak akan menjadi acuan bagi harga saham divestasi tahun 2006 dan 2007.
Sesuai kontrak karya, lanjutnya, perhitungan saham memakai dua sistem yakni menghitung apa yang telah dikeluarkan dan menghitung ke depan dengan basis harga sekarang.
Menurut dia, pemerintah akan merespon dengan mengkaji tawaran saham divestasi Newmont tersebut sebelum 30 hari sejak ditawarkan pada 28 Maret lalu.
NNT sudah mengirimkan surat penawaran divestasi saham tahun 2008 sebesar tujuh persen senilai 426 juta dolar AS ke Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada 28 Maret lalu.
Kontrak karya menyebutkan pemerintah harus merespon penawaran saham tersebut paling lambat satu bulan atau sebelum 28 April 2008.
Harga saham divestasi NNT terus mengalami kenaikan. Saham divestasi NNT tahun 2006 adalah 109 juta dolar AS atau 36,3 juta dolar AS per satu persen saham.
Tahun 2007, harga tujuh persen saham adalah 282 juta dolar AS atau naik 40,3 juta dolar AS per satu persen saham.
Sedangkan, tawaran NNT untuk tujuh persen saham divestasi 2008 adalah 426 juta dolar AS atau 60,9 juta dolar AS per satu persen saham.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008