Tanjungpinang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal, pada Rabu meresmikan Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang sebelumnya bernama Bandara Kijang."Kami berkeyakinan Bandara Kota Tanjungpinang dapat melayani masyarakat secara maksimal," kata Jusman di sela-sela pidatonya.Ia mengemukakan bandara merupakan salah satu penunjang peningkatan sektor perekonomian dan pelayanan masyarakat. Karena itu, fasilitas bandara perlu dirawat dan ditingkatkan sehingga mutu pelayanan bisa lebih maksimal. Pemilihan nama bandara tersebut dilakukan karena RHF (1777-1784) merupakan pahlawan nasional yang juga memperoleh Bintang Maha Putra Adi Pradana. "RHF merupakan pahlawan bahari yang telah berjasa berjuang melawan penjajah Belanda kala itu," kata Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan yang diberi kesempatan pertama berpidato. Suryatati menuturkan, sejak tiga tahun terakhir bandara RHF mulai menunjukkan perkembangan yang memadai, pembenahan infrastruktur dan perluasan landasan pacu. "Tahun 1996 lalu tidak ada satu pun pesawat komersil yang mendarat di bandara ini," ucapnya. Bandara RHF merupakan satu-satunya bandara di Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan). "Pemerintah pusat telah memberi bantuan untuk meningkatkan pembangunan dan perluasan landasan pacu di bandara tersebut," ujarnya. Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah mengatakan, Pemprov Kepri telah mengeluarkan anggaran Rp60 miliar untuk membangun dan memperluas landasan pacu bandara. "Kita juga dibantu dari APBD sebesar Rp60 miliar. Sedangkan APBD Kota Tanjungpinang sebesar Rp4 miliar," kata Ismeth. Hingga sekarang masih dilakukan pemotongan tiga bukit untuk perluasan landasan pacu. Bantuan Menhub Jusman Syafii Djamal kemudian menyerahkan bantuan kapal perintis KM Gunung Bintan dengan kapasitas penumpang 368 orang kepada Pemprov Kepri. KM Gunung Bintan yang memiliki kecepatan 12 knot dan bobot 750 ton itu akan melayani masyarakat Tanjungpinang ke berbagai pulau di Kepri, seperti Kabupaten Natuna. Kapal yang memiliki panjang 58 meter dan lebar 10,2 meter itu ditempatkan di Tanjungpinang. KM Gunung Bintan merupakan kapal ke-21 dari 25 kapal perintis yang akan dibuat Depatemen Perhubungan. "Kami berharap Pemprov Kepri dapat mengawasi operasional kapal tersebut agar bisa bertahan lama dan maksimal dalam melayani masyarakat," kata Menhub. Ia mengimbau Pelindo Kota Tanjungpinang agar meningkatkan fasilitas pelayanan di terminal pelabuhan Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang. Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah mengatakan dalam tiga tahun terakhir Kepri mengalami kemajuan yang cukup memadai. "Kalau tiga tahun lalu, masyarakat Tanjungpinang hanya bisa berangkat ke pulau-pulau di Natuna dua minggu sekali, tapi sekarang sudah bisa empat hari sekali ," kata Ismeth. Kemajuan lainnya juga terjadi di sektor lainnya seperti jaringan telekomunikasi yang semakin luas.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008