"Subsatgas harus proaktif melaksanakan kegiatan nyata dengan bekerja keras dan utamanya fokus pada pencegahan dan penindakan sehingga kebakaran lahan tidak terjadi," katanya di Banjarmasin, Senin.
Sebelumnya, pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sepanjang Senin pagi hingga siang hari di wilayah Kalimantan Selatan menemukan sebanyak 26 titik api atau hotspot.
Ismed mengatakan perlunya upaya pencegahan karena saat ini mulai bermunculan api-api kecil diduga sengaja dibakar untuk tujuan tertentu.
"Atas kesigapan petugas gabungan di lapangan baik TNI dan Polri hingga BPBD dan relawan Damkar, api yang muncul bisa segera dipadamkan sehingga tidak jadi membesar. Namun lebih penting dari itu sebenarnya bagaimana upaya kita memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membakar," jelasnya.
Jika pun sosialisasi dan penyuluhan sudah dilakukan, namun faktanya masih saja membandel ada yang sengaja membakar, maka jeratan hukum tegas bagi pelakunya jadi jalan terakhir harus dilakukan.
"Kita mengefektifkan patroli dan saya juga telah memerintahkan kepada jajaran memasang spanduk imbauan agar pemahaman terhadap bahaya kebakaran maupun gangguan asap dapat dipahami dan dicegah sedini mungkin," ujar Ismed.
Adapun 26 titik api yang terdeteksi oleh BMKG tersebut, di antaranya terdapat 10 lokasi di Kabupaten Banjar, empat titik di Kabupaten Barito Kuala, lima titik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, empat titik di Kabupaten Kotabaru dan tiga titik di Kabupaten Tanah Laut.
"Potensi untuk lahan terbakar di musim kemarau saat ini memang tinggi. Apalagi dipicu suhu tinggi saat terik matahari dan kecepatan angin serta rendahnya kelembapan lantaran tak adanya hujan," timpal Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Bayu Kencana Putra.
Dalam menghadapi bencana karhutla musim kemarau saat ini, akan digelar apel besar siaga darurat Satgas Pencegahan Karhutla yang diikuti 1.512 personel gabungan di lapangan kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel di Banjarbaru pada Selasa (30/7).
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Kombes Pol Rizal Irawan mengakui hingga kini belum ada penegakan hukum terhadap pelaku pembakar lahan.
"Anggota terus melakukan pemantauan di lapangan, jika memang ada ditemukan pelakunya dan terbukti sengaja membakar pasti kami tindak. Sementara ini yang terbakar hanya lahan-lahan di area kecil dan langsung bisa dipadamkan," tambahnya.
Baca juga: Revisi Perda Karhutla Kalsel muat kearifan lokal
Baca juga: 1.200 personel Satgas Karhutla pusat diterjunkan ke Kalsel
Pewarta: Firman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019