Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik tipis, Rabu, bertengger di atas 101 dolar per barel di perdagangan Asia, setelah tiga hari mengalami penurunan di tengah meningkatnya kecemasan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dapat mempengaruhi permintaan energi, kata dealer.
Dalam perdagangan pagi, kontrak berjangka minyak utama New York untuk pengiriman Mei mengalami kenaikan 15 sen menjadi 101,12 dolar per barel.
Kontrak ditutup pada angka 100,98 dolar per barel setelah penurunan sebelumnya ke tingkat 99,55 dolar per barel di lantai perdagangan Selasa di New York Mercantile Exchange (Nymex).
Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Mei naik 13 sen menjadi 100,30 dolar per barel setelah berada pada posisi 100,17 dolar per barel pada Selasa di London, di mana harga sebelumnya turun ke tingkat 98,99 dolar per barel.
Pasar tengah menunggu laporan mingguan Departemen Energi Amerika Serikat mengenai cadangan energi yang biasa terbit tiap Rabu.
Harga minyak mentah mengalami penurunan sejak Jumat lalu ketika laporan pemerintah Amerika Serikat mengkonfirmasikan bahwa aekonomi terbesar dunia --dan konsumen energi terbesar dunia itu -- tumbuh dengan 0,6 persen dalam kuartal keempat tahun lalu di tengah-tengah krisis kredit perumahan.
Minyak mentah New York turun 4,04 dolar dan minyak mentah Brent turun 3,47 dolar pada Senin lalu.
Momentum ekonomi melambat meskipun tingkat suku bunga diturunkan oleh Federal Reserve AS. Sejak September lalu, para pembuat kebijakan Fed telah memangkas tingkat suku bunga Fed Fund jangka pendek menjadi 2,25 persen dari 5,25 persen dalam upaya mendorong pertumbuhan.
Sementara di Afrika, pemogokan yang menghambat produksi pada Shell-Gabon dan terminal minyak yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan lain sejak 20 Maret lalu telah berhenti Selasa malam setelah dilakukan mediasi oleh Presiden Gabon Omar Bongo antara serikat pekerja dan manajemen, ke dua pihak mengatakan.
Pemogokan pada terminal Gamba telah menghentikan sama sekali produksi sebanyak 60.000 barel per hari oleh raksasa minyak Anglo-Dutch Shell, serta 30.000 barel per hari oleh perusahaan-perusahaan minyak lainnya.
Di tengah-tengah kekacauan pasokan global, minyak mentah New York mencapai rekor tinggi 111,80 dolar per barel pada 17 Maret lalu, sementara minyak mentah London, Brent mencapai 108,02 dolar pada awal Maret, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2008