Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, di Istana Negara, Jakarta, membuka rapat koordinasi perwakilan RI di luar negeri. Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh seluruh duta besar Republik Indonesia yang ditempatkan di negara-negara sahabat. Dalam acara itu Presiden Yudhoyono didampingi Menlu Nur Hassan Wirajuda, Menhan Juwono Sudarsono, Menag Maftuh Basyuni, Menko Polhukam Widodo AS, anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hubungan Luar Negeri Ali Alatas dan utusan khusus untuk Timur Tengah, Alwi Shihab, serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Sementara itu, dari kalangan duta besar, tampak kepala perwakilan tetap RI di PBB Marty Natalegawa serta sejumlah duta besar lainnya. Dalam laporannya, Menlu Hassan Wirajuda mengatakan tujuan penyelenggaraan rapat koordinasi itu adalah untuk melakukan evaluasi dan membahas capaian serta tindak lanjut diplomasi serta pembenahan internal. Diplomasi Indonesia dalam kerangka Kabinet Indonesia Bersatu adalah menciptakan Indonesia yang aman, adil, demokrasi dan sejahtera. "Keterhubungan antar bangsa dalam segala aspek menyebabkan masalah krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dikombinasikan dengan masalah keamanan ketersediaan pangan dan energi membuat kita harus terus mencermati masalah ini," paparnya. Menlu melihat hal itu juga memerlukan memperbaiki kualitas diplomasi melalui pembenahan internal, dengan memajukan profesionalisme, pengembangan budaya institusi dan menciptakan diplomat yang tangguh. "Kita juga mendorong agar pelayanan warga negara Indonesia di luar negeri lebih baik dan cepat. Kita menargetkan semua pelayanan bagi warga harus mempunyai ISO standard," tegasnya. Rapat kerja, menurut Menlu, akan mengagendakan penjelasan dari sejumlah menko dan menteri kepada kepala perwakilan serta juga persiapan penyelenggaraan pemilu 2009 dari Ketua KPU. Rapat kerja itu diikuti oleh 119 kepala perwakilan RI di seluruh negara sahabat. (*)

Copyright © ANTARA 2008