Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak umat Islam seluruh Indonesia untuk mencontoh dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi masalah bangsa saat ini. "Cara-cara Rasulullah dalam memimpin perubahan besar bangsanya merupakan pelajaran yang dapat dipetik dan dicontoh ketika dunia saat ini mengalami banyak tantangan dan halangan, seperti perubahan iklim, krisis harga pangan dan minyak yang dialami semua bangsa termasuk Indonesia," kata Presiden Yudhoyono saat perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nur, Kramat Empang, Bogor, Jabar, Selasa malam. Presiden mengatakan dengan mencontoh kepribadian, kepemimpinan dan kenegarawanan Rasulullah, yang amanah, sidik, tabligh dan fathonah, umat Islam akan mampu melewati cobaan yang berat dan bisa memimpin bangsa ini menjadi besar. "Seperti Nabi, kita juga harus tetap tegar tidak mudah menyerah, sabar dan ikhtiar serta bersatu tidak saling bermusuhan menghadapi semua masalah ini," kata Presiden. Di hadapan ribuan jamaah, Kepala Negara juga menyampaikan kesepakatan negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI untuk membangun kembali peradaban Islam yang baru Islam sebagai peneduh dan penegak kedamaian. "Kita ingin Islam sebagai solusi masalah di dunia. Kita ingin dunia melihat Islam sebagai pembawa kebijakan dan solusi, dengan membangun peradaban Islam yang sejati," katanya. Presiden juga berpesan agar pada saat Pemilu tahun depan, umat Islam tetap menjaga silaturahmi dan perdamaian agar proses pemilu berjalan dengan aman dan lancar. "Saya minta hubungan silaturahmi tetap dipelihara. Tidak boleh bermusuhan, jangan ada kekerasan apapun, karena demokrasi butuh amanah agar pemilu yang akan datang bisa berjalan lancar," katanya. Pemimpin Masjid An Nur, Habib Ali Alatas, dalam kesempatan itu mengajak para jamaah yang hadir mendoakan agar Presiden Yudhoyono tetap memimpin bangsa Indonesia di masa datang. "Saya teringat pada tahun 2004 dalam acara yang sama Presiden pernah berkata akan kembali lagi ke Masjid An Nur. Dan itu dibuktikan malam ini karena beliau cinta dan dekat dengan Habaib, ulama dan Kyai serta umat muslim di Bogor," katanya. Setelah do`a bersama yang dipimpin Khalifah Masjid Keramat Empang, Habib Abdullah bin Zen Alatas, Presiden meninggalkan tempat acara diiringi tepuk tangan dan teriakan-teriakan 'Hidup SBY'. Sejumlah menteri kabinet turut hadir, antara lain Mensesneg Hatta Rajasa, Mendagri Mardiyanto, Menag M Maftuh Basyuni, Menteri Kehutanan MS Kaban, Menkominfo Muhammad Nuh dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Acara itu dihadiri ribuan jamaah yang memenuhi masjid dan jalan-jalan di sekitar masjid termasuk jalan Pahlawan yang juga dipadati pedagang kaki lima. (*)
Copyright © ANTARA 2008