Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) untuk menambah lagi jumlah pebisnis dari kalangan wanita Islam supaya kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik dengan perbaikan ekonomi.
"Tentu para pengusaha muslimah bukan hal yang baru, banyak juga di daerah, tetapi perlu didorong lebih banyak lagi. Karena itu harapan saya Ipemi ini dapat memajukan usaha anggotanya dan mengajak muslimah lainnya sehingga memajukan kita semuanya," kata Wapres pada Rapat Kerja Nasional Ipemi di Jakarta Pusat, Senin.
Dengan adanya pertemuan seluruh anggota Ipemi, diharapkan kisah sukses muslimah pengusaha di Indonesia dapat menjadi daya tarik bagi muslimah lain untuk memulai wira usaha.
Menurut Wapres, perempuan memiliki peran penting dalam kegiatan perekonomian khususnya untuk usaha kecil dan menengah. Karena itu Ipemi diharapkan dapat mengajak muslimah lain untuk terjun ke dunia usaha.
Baca juga: IPEMI bantu korban bencana gempa-tsunami di Sulteng
Baca juga: IPEMI motivasi ibu-ibu korban banjir bandang Garut
Baca juga: Pengusaha muslim Indonesia di mata Inggrid Kansil
JK pun menceritakan keberhasilannya hingga saat ini juga tidak lepas dari peran dua perempuan yang terjun di dunia bisnis, yaitu ibunya, Athirah Kalla dan istrinya, Mufidah Mi'ad Saad.
"Ibu saya, waktu ekonomi keluarga mengalami krisis karena krisis dunia, dialah yang mendukung kami semua. Juga saya di Jakarta ini kalau dihitung penghasilan saya sebagai wapres tidak bisa berjalan baik tanpa dukungan istri saya yang juga pengusaha," ujarnya.
Karena itu, dukungan dan peran perempuan dalam dunia usaha menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah pengusaha Islam sekaligus memperkuat perekonomian.
Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil mengatakan, Rakernas ke-IV tersebut diselenggarakan untuk memberikan pelatihan serta bertukar pikiran antara muslimah pengusaha dalam mengelola bisnis.
Melalui rakernas tersebut, Ingrid berharap Ipemi mampu meningkatkan peran dan fungsi strategis dalam membantu pengembangan usaha para muslimah untuk berkembang dalam pembangunan nasional.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019