Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengakui bahwa pemerintah telah mengajukan satu nama sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk diuji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi XI DPR.
Hal itu disampaikan Muhaimin menjawab pertanyaan pers di sela-sela rapat paripurna DPR di Gedung DPR Jakarta, Selasa, yang antara lain beragendakan persetujuan revisi UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, Penetapan Badan Penanggulangan Bencana Nasional sebagai mitra Komisi VIII DPR dan pengesahan hasil revisi UU No 17/1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
"Pokoknya satu nama dan inisialnya B," katanya.
Ketika ditanya apakah yang dimaksud inisial B itu adalah Menko Perekonomian Boediono, Muhaimin enggan mengatakannya dengan dalih pers sudah mengetahuinya.
Ia juga mengatakan bahwa DPR selanjutnya akan menggelar rapat konsultasi sebagai pengganti rapat Badan Musywarah DPR guna menentukan agenda uji kelayakan dan kepatutan yang akan dilaksanakn Komisi XI.
Dengan demikian, Muhaimin berharap pada 10 April mendatang atau bersamaan dengan masa reses DPR, sudah diketahui calon gubernur BI yang baru.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah menanyai beberapa anggota DPR atas hanya diajukannya satu nama tersebut dan mendapat jawaban bahwa satu nama tersebut juga dimungkinkan.
Namun apabila ditolak, katanya, tentunya pemerintah harus mengirim lagi nama yang baru.
"Tapi kita berharap ini akan selesai. Kita tunggu saja `fit and proper test` Komisi XI," katanya.
Jika hingga memasuki masa reses calon gubeenur BI masih belum disepakati, Muhaimin menambahkan, tentunya bisa dilanjutkan pada masa-masa reses.
Sementara itu, secara terpisah Gubernur BI Burhanuddin Abdullah mengatakan, bila yang dicalonkan pemerintah adalah Boediono, dirinya mengucapkan selamat dan menghargai calon yang diajukan pemerintah itu.
Ia melihat, resistensi dari internal BI bila Boediono dicalonkan menjadi gubernur BI tidak akan ada, karena lingkungan internal BI sudah terbiasa untuk menerima orang di luar internal BI. Bahkan, katanya, sebagian besar gubernur BI itu berasal dari luar BI.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008