Jakarta (ANTARA News) - Sineas Garin Nugroho mengatakan masyarakat harus dewasa dan kritis menyikapi film "Fitna" yang sebenarnya merupakan teknik propaganda di era milenium ketiga."Sekarang ini banyak sekali film-film semacam `Fitna`. Maka masyarakat harus berhati-hati, lebih kritis dan dewasa menyikapi film itu," ujar Garin di Jakarta, Selasa. Film "Fitna" yang beredar di laman (situs) internet "youtube" setelah pertama kali ditayangkan oleh pengelola sebuah situs pada 27 Maret lalu memicu reaksi beragam di masyarakat muslim di Indonesia dan masyarakat dunia. Sutradara film "Opera Jawa" dan "Daun di Atas Bantal" ini menilai wajar bila umat Islam bereaksi keras terhadap film "Fitna". Namun ia tidak menganjurkan sikap reaktif dan anarkis dalam menyikapi film buatan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders yang isinya menistakan Kitab Suci Al-Quran itu. "Sekarang saatnya kita menyadari bahwa itu (Fitna) merupakan strategi komunikasi dari pihak-pihak tertentu untuk melancarkan propaganda," katanya. Menurut Garin umat Islam sebaiknya mencontoh Nabi Muhammad yang sangat pandai bercerita dan selalu mengajarkan hal-hal yang baik saja. Karena itu, lanjutnya, umat Islam sebaiknya menyampaikan hal-hal yang baik dan nilai-nilai yang baik saja. "Tidak usah bersikap berlebihan. Itu kan bukan film, tapi alat propaganda," tambahnya. Sementara itu gelombang aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta memprotes film "Fitna" terus mengalir. Setelah Front Pembela Islam (FPI) mendemo pada Senin (31/3), giliran anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Selasa (1/4) melakukan demonstrasi di depan kedutaan yang berada di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan itu. HTI memprotes keras pembuatan dan penayangan serta pengedaran film "Fitna" dan menuntut agar film itu ditarik dari peredaran dan Geert Wilders dihukum berat. HTI juga menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk menekan pemerintah Belanda agar menghentikan peredaran film itu. Puluhan anggota HTI berunjuk rasa sambil berorasi dan membawa spanduk yang mengecam Geert Wilders. Aksi yang dijaga oleh puluhan anggota kepolisian itu sempat memacetkan jalur lambat Jalan Rasuna Said karena separuh jalur tersebut digunakan oleh para pengunjuk rasa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008