Cirebon (ANTARA News) - Ratusan korban penipuan yang sebelumnya dijanjikan mendapatkan bantuan beras murah, Selasa, mendatangi Kantor DPD Golkar Kota Cirebon, Jabar, dan meminta pertanggungjawaban atas praktik penipuan yang dilakukan oleh simpatisan pasangan calon gubernur yang diusung partai itu.
Massa yang terdiri dari anak-anak hingga orang lansia tersebut datang berjalan kaki dari Gedung DPRD hingga ke Kantor DPD Golkar Cirebon di Jalan Siliwangi dengan membawa keranda, spanduk, dan berbagai pamflet yang berisikan protes.
Sesampainya di Kantor DPD Golkar, mereka langsung menggelar orasi dan mendesak Golkar mengambil solusi atas kasus penipuan yang merugikan ratusan warga itu. Mereka menuntut bisa mendapatkan ganti rugi atas uang yang sudah dibayarkan kepada pelaku.
Ratusan warga tersebut beberapa waktu lalu dijanjikan mendapatkan bantuan beras murah yang akan disalurkan oleh simpatisan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar Barat Danny Setiawan dan Iwan Sulanjana.
Warga bahkan sudah diminta menyetorkan uang Rp62 ribu untuk satu karung beras yang hendak dibelinya. Si pelaku penipuan yang diketahui bernama Taufik Hidayat juga telah membagikan kupon pengambilan beras dan meminta
photocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada warga.
Namun belakangan, beras yang dijanjikan oleh Taufik Hidayat tidak kunjung didistribusikan juga.
"Kami minta Golkar sebagai pengusung Da`i (Barat Danny Setiawan dan Iwan Sulanjana) ikut memikirkan nasib korban penipuan karena bagaimana pun juga nama Golkar ikut terbawa," katanya.
Sekitar 10 perwakilan kemudian dipersilahkan masuk untuk berdialog dengan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon Ade Anwar Sham dan jajaran pengurus lainnya.
Seorang perwakilan warga Pesisir Cirebon, secara tegas bahkan meminta Golkar Kota Cirebon bisa menyampaikan keinginan korban penipuan yang meminta agar kerugiannya diganti oleh Danny Setiawan.
Ade Anwar dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa Golkar dalam kasus ini juga sebagai pihak yang juga dirugikan, termasuk Danny Setiawan yang dihinakan karena dia sama sekali tidak kenal dengan Taufik Hidayat yang kemudian diketahui sebagai simpatisan palsu.
"Golkar jutsru mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini, karena kemungkinan ada otak pelaku yang ada dibalik kasus ini dengan sasaran menjatuhkan citra pasangan Da`i dan Golkar," katanya.
Lima Putaran
Ibnu Chaldun, tokoh dari Jalan Kegiren Cirebon yang ikut hadir juga mempertanyakan kesigapan Golkar dalam kasus beras murah ini karena sudah berjalan selama lima kali putaran, bahkan sejak putaran kedua, pelaku sudah pernah dipanggil Panwaslu untuk tidak lagi memakai nama pasangan Da`i.
"Panwaslu sudah turun mengapa Golkar tidak bisa bertindak segera," katanya.
Menurut Ade, Golkar sejak tanggal 3 Maret 2008 sudah mengadakan jumpa pers yang secara tegas menyatakan tidak terlibat penyaluran beras murah, bahkan meminta warga untuk mewaspadai penipuan dengan modus seperti itu.
Usai dialog sekitar pukul 12.15 WIB, warga akhirnya membubarkan diri dan sebagian bergerak bergerombol menuju rumah mereka di kawasan Pesisir Kota Cirebon.
Akibat aksi ratusan massa tersebut ruas jalan Siliwangi sempat ditutup sehingga terjadi kemacetan yang cukup parah di jalur yang menghubungkan wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon itu. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008