Medan (ANTARA News) - Dari 1.917 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi pada tahun 2007 di Medan, sebanyak 55 persen merupakan tenaga produktif dengan usia 20-40 tahun. "Ini mengindikasikan bahwa kasus DBD lebih banyak terjadi diluar rumah seperti di kantor, kampus, maupun sekolah-sekolah," kata Kasubdin Program Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Rumondang Pulungan di medan, Selasa. Ia menyebutkan, DBD bukan hanya menyerang orang dewasa namun anak-anak juga banyak yang menderita penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypty ini yakni sebanyak 27 persen. "Dari 27 persen itu 9 balita berusia 0-4 tahun dan 18 persen berusia 5-12 tahun," katanya. Menurut data nasional dari Pusat Komunikasi Publik Depkes, jumlah penderita DBD di Indonesia cenderung meningkat dari tahun 2007 hingga Februari 2008. Jumlah penderita DBD pada tahun 2007 sebanyak 156.697 orang dengan korban meninggal 1.296 orang. Sedangkan dari 25 kabupaten di Sumut, Medan merupakan penyumbang kasus DBD tertinggi. Khusus di Medan, pada tahun 2007 terdapat 1.917 kasus DBD dengan 18 kematian, sementara dari awal Januari hingga Maret 2008 tercatat 410 kasus dengan 1 kasus kematian. Lebih jauh ia mengatakan, mengantisipasi semakin meluasnya penyebaran jentik nyamuk berbahaya ini, pihaknya setiap saat melakukan pemberantasan melalui fogging di beberapa daerah yang merupakan endemis dan pemberian bubuk abate. "Masyarakat juga harus mewaspadai penyebaran nyamuk ini dengan melaksanakan 3 M, yakni mengubur, menutup dan menguras barang-barang yang dapat menjadi sarang nyamuk ini," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008