Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah pada awal perdagangan Selasa, karena para investor bersikap hati-hati menjelang keluarnya data inflasi Maret yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pukul 13.30 WIB. IHSG turun 12,88 poin atau 0,53 persen menjadi 2.434,42 pada pukul 109:197 WIB, setelah dibuka naik 16,44 poin atau 0,7 persen pada 2.463,74 poin. Pada perdagangan kemarin indeks turun 39,30 poin atau 1,22 persen ditutup pada 2.477,59 poin. Beberapa ekonom memperkirakan inflasi tahunan Maret tahun ini lebih besar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, terutama terdorong kenaikan harga-harga kelompok bahan makanan. Jika inflasi naik sesuai dengan ekspektasi pasar, maka Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan tetap mempertahankan BI Rate 8,0 persen pada pertemuan Dewan Gubernur BI, Kamis mendatang, kata seorang analis sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta. "Inilah yang mengganjal laju kenaikan di pasar saham domestik hari ini, setelah mendapat dukungan dari Wall Street dan bursa regional," jelasnya. Saham-saham AS mencatat kenaikan moderat, Senin (Selasa pagi WIB), menutup kinerja kuartalan terburuk dalam lima tahun terakhir, karena para investor menerima usul perbaikan regulasi keuangan dan laporan ekonomi yang positif. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 46,49 poin atau 0,38 persen ditutup pada 12.262,89, indeks saham teknologi komposit Nasdaq naik 17,92 poin atau 0,79 persen menjadi 2.279,10 dan indeks Standard & Poor`s 500 meningkat 7,48 poin atau 0,57 persen menjadi pada 1.322,70. Harga-harga saham di bursa Tokyo juga "rebound" 1,38 persen pada perdagangan sesi pagi Selasa, karena para investor menyambut "rally" di Wall Street tadi malam, dan mengabaikan berita penurunan sentimen bisnis di Jepang. Saham-saham Jepang juga mendapat dukungan dari melemahnya yen terhadap dolar AS, yang mengurangi kekhawatiran tentang pendapatan ekspor. Acuan indeks Nikkei-225 naik 172,45 poin menjadi 12.697,99 pada akhir perdagangan sesi pagi. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama bertambah 17,21 poin atau 1,42 persen menjadi 1.230,17. Kenaikan serupa terjadi di bursa Hongkong, Korsel, Taiwan, Singapura dan Malaysia. Sedankan bursa saham China turun akibat kekhawatiran berlanjutanya kebijakan moneter ketat. (*)
Copyright © ANTARA 2008