Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah anggota DPR menilai Boediono yang sekarang menjabat sebagai Menko Perekonomian pantas menjadi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Burhanuddin Abdullah yang habis masa kerjanya 17 Mei mendatang. "Kalau presiden menghendaki calonnya berasal dari luar Bank Indonesia, Boediono merupakan sosok yang paling tepat menjadi Gubernur BI pada saat ini," kata anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN Rizal Jalil di Jakarta, Senin. Menurut Rizal, pengalaman dan kemampuan Boediono selama meniti karir di Bank Indonesia dan selama menjadi menteri sejak tahun 1998 sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan Bank Indonesia dalam situasi ekonomi dunia yang memburuk. "Sulit menemukan sosok yang sangat berpengalaman dan ahli seperti Boediono," katanya. Mengenai isu keterkaitan Boediono dalam kasus BLBI, Rizal mengatakan dirinya bisa menjamin bahwa Boediono tidak terlibat dalam kasus itu. "Kasus BLBI tidak akan menjadi masalah, karena saya sudah dalami selama ikut di Pansus dan Panja BLBI," kata Rizal. Sedangkan anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat Vera Febyanti mengatakan Boediono merupakan tokoh yang paling memenuhi kriteria untuk menjadi Gubernur BI saat ini, karena selain memahami persoalan moneter, ia juga tokoh yang dianggap berperan membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi tahun 1997. "Kalau Boediono yang diajukan presiden, kemungkinan prosesnya di DPR tidak akan sulit seperti calon yang diajukan presiden sebelumnya," kata Vera. Sementara untuk calon yang berasal dari dalam Bank Indonesia, Rizal dan Vera menilai nama Deputi Gubernur Senior Miranda Goeltom dam Deputi Gubernur Mulyaman D Hadad bisa menjadi sosok yang pantas untuk menduduki jabatan gubernur BI. "Namun kalau diajukan dengan Boediono, keduanya akan kalah, Boediono akan menang," kata Rizal. Dr Boediono lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943. Selain menjabat sebagai menteri, ia juga seorang pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Sebelum menjadi Menko Perekonomian, dia adalah Menteri Keuangan Indonesia dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004) dan Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999). Sebelumnya dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Bank Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto. Gelar pendidikan yang diraihnya antara lain S1 (Bachelor of Economics (Hons)) dari Universitas Western Australia pada tahun 1967, gelar Master of Economics diperoleh dari Universitas Monash pada 1972. Kemudian pada tahun 1979, ia mendapatkan gelar S3 (Ph.D) dalam bidang ekonomi dari Wharton School, Universitas Pennsylvania.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008