Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai rekomendasi yang disampaikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kepada pemerintah "menyeramkan" karena menganggap pemerintah seolah-olah salah semua."Meski terdengarnya seperti jaman kegelapan karena pemerintah seperti salah semua, tetapi saya dengarkan karena rekomendasi ini bagus. Saya akan memikirkan sisi positifnya," tuturnya menanggapi pidato Ketua Kadin MS Hidayat pada pembukaan rapat pimpinan nasional 2008 Kadin di Jakarta, Senin.Menurut presiden, rekomendasi yang disampaikan oleh Kadin itu seolah menilai bahwa pemerintah telah bersalah. "Analisa Kadin memang agak seram, sepertinya pemerintah salah semua, dari A sampai Z," ujar Presiden. MS Hidayat dalam pidatonya menyatakan sampai saat ini pengusaha masih dibebani oleh ekonomi berbiaya tinggi yang muncul akibat birokrasi berbelit, korupsi, dan tidak transparannya pola pelayanan publik. Keadaan seperti itu, menurut Kadin, telah menyebabkan beban yang signifikan serta memperlambat pertumbuhan ekonomi. Dalam rekomendasinya Kadin meminta agar pemerintah membangun kelembagaan negara yang efektif serta transparan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kadin mencatat beberapa permasalahan yang ditemui pengusaha di bidang infrastruktur dan industri pangan, yang semuanya terpusat pada masalah berbelitnya birokrasi serta buruknya pelayanan publik. Dalam pidatonya, Hidayat juga mengingatkan pemerintah agar tetap menjaga kondisi makro ekonomi untuk menghindari keterlambatan respon dari pemerintah seperti pada 2005. Presiden menyatakan, meski rekomendasi Kadin itu terdengar seram, ia akan mengambil sisi positifnya guna memperbaiki keadaan.Presiden Yudhoyono meminta agar jajaran menteri terkait merespon rekomendasi Kadin dan mempersilakan Kadin untuk berkonsultasi langsung dengan menteri-menterinya. Dalam pembukaan Rapimnas Kadin 2008 itu hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kehutanan MS Kaban, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkominfo M Nuh, Menbudpar Jero Wacik, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menteri Perhubungan M Jusman, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, dan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008