Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup turun 1,22 persen mengikuti pelemahan bursa regional. IHSG ditutup terkoreksi 30,287 poin untuk berada di posisi 2.447,299, sedangkan indeks LQ45 melemah 6,524 poin (1,23 persen) ke level 525,413. Analis Riset PT BNI Securities, M Alfatih, kepada ANTARA News mengatakan penurunan indeks lebih disesbabkan mengikuti penurunan yang terjadi sebagaian besar di bursa regional. Penurunan bursa regional masih diakibatkan oleh kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi di AS, termasuk kekhawatiran kerugian yang lebih besar pada lembaga-lembaga keuangan, yang dipicu krisis kredit perumahan. Kondisi inilah yang memicu penurunan bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 melemah 294,92 poin (2,30 persen) ke 12.525,54, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng menurun 436,75 poin (1,88 persen) untuk ke level 22.849,19 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times turun 33,720 poin (1,11 persen) ke level 2.998,17 telah menjadi sentimen negatif BEI. Selain itu, kata Alfatih, para pelaku pasar saham berhati-hati menjelang pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Selasa (1/4) besok). "Memang diperkirakan inflasi turun, namun secara "year to year" (YoY) yang masih tinggi, serta kecenderungan menurunnya ekspor dan meningkatnya impor telah menjadi pertimbangan para pelaku pasar," tambahnya. Kondisi tersebut telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 151 dibanding yang naik 51, sedangkan 46 stagnan dan 209 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin oleh anjloknya beberapa saham unggulan, diantaranya saham Bumi Resources menurun Rp250 menjadi Rp6.200, Telkom terkoreksi Rp100 ke posisi Rp9.650, United Tractor melemah Rp100 ke posisi Rp12.550, Indofood tertekan Rp50 ke harga Rp2.325, Astra Agro Lestari terjun Rp900 ke Rp25.850 dan Internasional Nickel turun Rp150 menjadi Rp7.000. Volume perdagangan mencapai 1,936 miliar saham dengan nilai Rp3,002 triliun dari 48.289 kali transaksi.(*)
Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008