Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Boediono enggan berkomentar mengenai pencalonannya sebagai Gubernur Bank Indonesia yang akan diajukan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat RI. "No comment," katanya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin, menanggapi isu dirinya menjadi calon tunggal yang akan diajukan Presiden Yudhoyono pada DPR RI untuk menempati posisi orang nomor satu di Bank Sentral tersebut. Sementara itu Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa menyatakan pemerintah akan segera mengajukan nama yang akan dicalonkan untuk menduduki posisi tersebut. "Calon itu beragam, bisa satu, bisa dua dan maksimum tiga, tapi yang jelas segera masuk nama-namanya," kata Hatta. Ia juga enggan menyebutkan siapa yang akan diajukan pada DPR RI. Sebelumnya, sejumlah tokoh yang diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberikan masukan bagi pencalonan Gubernur BI, Jumat (28/3) menyampaikan bahwa jabatan Gubernur Bank Indonesia mendatang sebaiknya diisi oleh seorang tokoh senior yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang kebijakan moneter, pengaturan perbankan dan dikenal dunia internasional. Pengamat ekonomi Mirza Adityaswara yang turut dalam pertemuan itu mengatakan,"Untuk supaya tidak mengalami penolakan lagi, calon yang baru ini harus benar-benar tokoh yang sudah senior, orang seperti itu tidak banyak tetapi ada di kabinet seperti Menko Perekonomian Boediono atau Menkeu Sri Mulyani." Dijelaskan Mirza, Gubernur BI yang akan diajukan sebaiknya memenuhi kriteria seperti mengerti jalan untuk menghadapi krisis moneter, paham aturan perbankan dan memiliki integritas tinggi untuk memimpin reformasi di BI. "Selain itu yang penting adalah dapat diterima DPR, jadi orang itu memiliki komunikasi politik yang baik dengan DPR," katanya. Ketika ditanya, apakah tidak ada masukan mengenai nama calon dari dalam Bank Indonesia, Mirza mengatakan bahwa orang di dalam banyak yang sesuai dengan kriteria itu, namun kurang dalam senioritas memimpin lembaga besar. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008