Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mengupayakan tingkat inflasi selama 2008 mencapai sasaran, meskipun sejumlah kalangan memperkirakan tingkat inflasi selama 2008 akan lebih dari sasaran sebesar 6,5 persen. "Kita akan upayakan supaya mendekati sasaran kami, ke depan kan masih ada delapan bulan," kata Menko Perekonomian Boediono, di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin), di Jakarta, Senin. Menurut Boediono, pemerintah dan pihak terkait lainnya akan mengupayakan pencapaian sasaran inflasi, baik dari sisi arus barang maupun arus uang, sehingga hambatan dapat diminimalkan. Menanggapi realisasi inflasi tahun kalender Januari hingga Februari 2008 yang sudah mencapai sekitar 2,44 persen, Boediono mengemukakan jangan pesimis. "Kita lihat dulu, jangan pesimis dulu," katanya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Februari 2008 mencapai 0,65 persen, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari 2008) sebesar 2,44 persen, dan tingkat inflasi tahunan (year on year) atau Februari 2008 terhadap Februari 2007 sebesar 7,40 persen. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Maret 2008 masih akan tinggi, meski sudah menunjukkan penurunan dibanding bulan-bulan sebelumnya. "Kenaikan harga pangan dan komoditas lainnya pada akhirnya juga meningkatkan inflasi inti yang pengendaliannya menjadi tanggung jawab BI," kata Deputi Gubernur Senior BI, Miranda S. Goeltom. Menurut Miranda, dibandingkan dengan tingkat inflasi Maret pada tahun-tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 0,7 persen, diperkirakan inflasi pada Maret 2008 akan lebih tinggi. Sedangkan ekonom Centre for Information and Development Studies (Cides), Umar Juoro mengatakan, untuk mencapai target asumsi inflasi 2008 sebesar 6,5 persen, rata-rata inflasi bulan-bulan berikutnya harus mencapai sekitar 0,4 persen. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008