Jakarta (ANTARA News) - Dua warga Jawa Barat yang meninggal dunia beberapa hari lalu dikonfirmasi positif terserang penyakit flu burung. Keterangan dari Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Jakarta, Senin, menyebutkan kedua korban adalah anak laki-laki berinisial AGY (15), warga Kampung Cimerta, Kabupaten Subang, dan anak perempuan berinisial ZAH (12), warga Harapan Baru, Kota Bekasi Barat. AGY menampakkan gejala demam dan sesak napas sejak 19 Maret 2008. Ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang pada 22 Maret 2008 dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada 26 Maret 2008 dan meninggal dunia pada hari yang sama. Sementara ZAH yang menampakkan gejala demam dan batuk sejak 19 Maret 2008, dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Suliati Saroso Jakarta pada 27 Maret dan meninggal dunia di rumah sakit tersebut pada 28 Maret. Kedua anak diduga tertular flu burung dari unggas, karena menurut hasil investigasi tim terpadu Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian keduanya memiliki riwayat kontak dengan unggas. Di lingkungan sekitar tempat tinggal AGY bahkan ditemukan terdapat tiga ayam mati. Selain di Jawa Barat, kasus positif flu burung pada manusia juga dilaporkan terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat. Anak perempuan berumur satu tahun dengan inisial ALQ, warga Lembah Ngarai Sianok, yang pada 17 Maret mengalami gejala demam, batuk, pilek, sesak napas dan diare juga dinyatakan positif terinfeksi virus Avian Influenza H5N1 oleh laboratorium Balitbang Departemen Kesehatan dan Lembaga Eijkman. Semula ALQ dirawat di RSUP Stroke Bukittinggi, namun pada 24 Maret dirujuk ke Rumah Sakit M. Djamil Padang. Ia masih dirawat di rumah sakit itu dan saat ini kondisinya stabil tanpa alat bantu pernafasan (ventilator). Dengan penambahan tiga kasus positif baru, maka saat ini di Indonesia secara kumulatif terdapat 132 kasus flu burung pada manusia, dengan 107 kasus berakibat kematian. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008