Padang, (ANTARA) - Pelatih Persebaya Surabaya Djajang Nurjaman mengatakan, timnya tidak ingin menjadi korban kebangkitan tuan rumah Semen Padang dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2019 di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Minggu malam.
Baca juga: Semen Padang jadikan laga lawan Persebaya momentum kebangkitan
"Semen Padang hingga hari ini belum pernah menang dan jangan sampai kita menjadi korban kemenangan pertama tim tuan rumah," katanya dalan jumpa pers jelang laga di Padang, Sabtu.
"Mereka bermain di kandang tentu akan lebih bersemangat untuk bangkit," kata dia.
Ia mengakui timnya saat ini dalam kondisi yang kurang bagus akibat hasil dua kali kalah dan dua kali seri dari empat laga yang telah dijalani.
"Ini sangat tidak bagus dan menggangu mental pemain. Kami berusaha untuk bangkit dan target pada laga ini minimal mencuri satu poin," katanya.
Ia mengatakan datang ke Padang membawa 17 pemain minus Hansamu Yama, Oktafian dan Osvaldo Hay yang mengalami pemulihan cedera.
Menurut dia para pemain telah menjalani latihan dan berbicara dengan psikolog untuk membangkitkan motivasi mereka
"Kita ada waktu istirahat sekitar tujuh hari dan sangat dimanfaatkan untuk memperbaiki kelemahan tim," katanya.
Menurut dia saat ini yang menjadi kelemahan tim adalah fokus pemain dalam pertandingan. Walaupun mereka sudah unggul namul kebobolan di menit akhir.
"Saya sudah wanti-wanti persoalan ini dan ingatkan mereka namun tetap saja kita kemasukan," kata dia.
Sementara pemain Persebaya Surabaya Abu Rizal mengatakan tidak ada pertandingan yang mudah dan para pemain siap memberikan yang terbaik.
"Kita siap untuk mencapai target tersebut," katanya.
Persebaya Surabaya saat ini berada di posisi ke-9 dari 18 tim yang berlaga di Liga Indonesia 2019 sementara tim tamu berada di dasar klasemen yakni peringkat ke-18 tanpa sekalipun mengecap kemenangan.
Baca juga: Menang 5-2 lawan Kalteng Putra, Tira Persikabo tak terkalahkan
Baca juga: Arema FC bekuk Bhayangkara dengan skor tipis 3-2
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019